Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan penghargaan pada Menteri Pertania Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan lainnya pada ajang Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2022.
“Penghargaan diberikan kepada insan dan instansi yang mendedikasikan upaya pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan serta menumbuhkembangkan budaya kegemaran membaca dan literasi di Indonesia,” ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Penghargaan tersebut diberikan pada sejumlah pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik, dan lifetime achievement.
Penghargaan diberikan kepada insan dan instansi yang mendedikasikan upaya pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan serta menumbuhkembangkan budaya kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.
Dia menambahkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka bukan sekadar seremoni tetapi merupakan mandat Undang-undang dalam mencerdaskan anak bangsa.
"Kita terus berjuang bergerak maju untuk memajukan bangsa ini. Meletakkan pondasi kecerdasan dengan menghadirkan sebanyak informasi-informasi baru," lanjut Syarif.
Syarif menegaskan, budaya baca bangsa Indonesia tinggi. Namun, kekurangan bahan bacaan masih menjadi persoalan. Berdasarkan standar UNESCO idealnya tiap orang tiga buku baru tiap tahunnya.
"Faktanya di Indonesia 1 buku ditunggu 90 orang. Kita semua harus memahami betul masyarakat masih kurang bahan bacaan, belum lagi pemahaman literasi yang masih tidak merata," kata dia lagi.
Dijelaskan, literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang yang diimplementasikan untuk memproduksi barang dan jasa yang mampu bersaing dalam pasar global.
"Di sinilah peran perpustakaan sebagai pendukung untuk menyiapkan bahan bacaan minimal buku terapan atau life skill yang disesuaikan dengan dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Secara khusus, penghargaan lifetime achievement yang diraih oleh Gubernur Jawa Timur menjadi bukti kerja keras masyarakat Jawa Timur bersama-sama mewujudkan penguatan literasi dan budaya baca di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Salah satunya dengan adanya mobil baca dan tenda ramah anak, sebagai bentuk trauma healing di pengungsian.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan saat ini pihaknya sedang menggarap kitab kuno klasik atau Turos sebagai upaya pelestarian manuskrip.
“Karena sudah berumur tua, Sebagian turos agak susah dibuka. Perlu jelly dari Jepang agar lembaran yang menempel bisa dibuka dan dibaca,” terang Khofifah.
Pihaknya juga sudah merencanakan melakukan tukar menukar Turos dengan Perpustakaan Alexandria di Mesir, serta mengadakan pameran Turos di Mesir dan Riyadh, Arab Saudi,” jelas Khofifah.
Sementara itu, Menteri Pertanian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang mendapatkan penghargaan kategori pejabat publik menjelaskan penghargaan itu memotivasi instansinya untuk selalu meningkatkan upaya pelestarian budaya baca dan peningkatan literasi, terutama pada literasi informasi pertanian.
“Apa yang kami lakukan tidak berhenti dengan adanya penghargaan ini. Kami siap bekerja sama dengan Perpusnas dengan langkah-langkah inklusif untuk membangun masyarakat, khususnya petani-petani di Indonesia,” kata Syahrul,***3***
Baca juga: Perpusnas sebut paradigma tentang perpustakaan telah berubah
Baca juga: IFLA kagumi program perpustakaan berbasis inklusi sosial
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022