Tokyo (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi berharap Indonesia dan Jepang dapat menjadi motor pemulihan krisis global karena memegang Presidensi G20, Ketua ASEAN 2023 dan Jepang menjadi Presidensi G7 2023.
“Konteks seperti itu jelas Indonesia dan Jepang bisa menjadi motor menjalankan upaya untuk yang selalu digaungkan Recover Together Recover Stronger” kata Heri di Tokyo, Selasa.
Heri mengatakan kedua negara tentunya sudah menyiapkan sejumlah inisiatif guna menyelesaikan sejumlah masalah, terutama yang dirangkum dalam tiga isu prioritas G20, di antaranya arsitektur kesehatan global, transisi energi dan transformasi digital.
Menurut dia, kedua negara juga tidak hanya berfokus pada penyelesaian isu-isu dalam forum G20, tetapi juga memperkokoh hubungan Jepang dengan ASEAN.
“Tentunya pertemuan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Kishida juga bukan hanya terkait G20, melainkan juga merevitalisasi kerja sama antara Jepang dan ASEAN,” katanya.
Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three China, Jepang dan Korea Selatan) ke-25 di Phnom Penh, Kamboja, mengajak para pemimpin negara forum tersebut untuk menggali kembali semangat yang sama dalam menghadapi krisis global.
Jokowi menyebutkan setidaknya ada tiga isu yang harus menjadi fokus bagi negara-negara ASEAN Plus Three (APT), yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan.
PM Kishida dalam cuitan di akun Twitter mengatakan pihaknya sudah menjalin pembicaraan dengan Presiden Jokowi dan merilis pernyataan bersama terkait “Asia Zero Emission Community Initiative”.
Kishida juga telah melakukan dialog dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Rwanda Paul Kagame dan membahas secara mendalam terkait respon terhadap invasi di Ukraina.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan saat kunjungan kerjanya di Tokyo berharap presidensi yang dipegang Indonesia saat ini dapat memberikan solusi terhadap isu global dalam G20.
“Memang ini pekerjaan yang sangat berat karena mempertemukan pemimpin dunia untuk duduk bersama antara Biden, Xi Jinping, Putin dan Zelenskyy yang apabila tidak ditengahi bisa terjadi Perang Dunia III,” katanya.
Menurut Sjarif, G20 bisa berhasil apabila seluruh pemimpin dari anggota G20 dapat hadir dan terjalin komunike bersama.
“Mudah-mudahan Pak Jokowi bisa merukunkan mereka semua dan menjadi salah satu parameter adanya komunike bersama dan seterusnya menjadi solusi bagi G20,” katanya.
Baca juga: Jokowi apresiasi dukungan Jepang terhadap Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Menteri Jepang kunjungi Menko Airlangga bahas perdagangan hingga G20
Baca juga: Jepang hargai kepemimpinan Indonesia di G20 dan kawasan
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022