"Yang bersangkutan tuna wicara dan sudah melakukan aksi dari Maret hingga November," kata Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Penangkapan itu bermula dari adanya laporan empat pemilik toko yang merasa menjadi korban pencurian tersebut.
Berdasarkan laporan itu, polisi memeriksa lokasi dan beberapa saksi di tempat kejadian, yakni Pasar Roa Malaka, Tambora.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV di lokasi, polisi akhirnya mengantongi identitas JS dan menangkapnya di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11).
Putra mengaku pihaknya sempat kesulitan memeriksa JS lantaran keterbatasan kemampuan berbicara. "Awalnya polisi kesulitan berkomunikasi dengan pelaku karena tuna wicara namun masih bisa mendengar sehingga pelaku menjawab pertanyaan penyidik secara tertulis," katanya.
Pelaku akhirnya mengakui semua perbuatannya termasuk menuliskan dan menunjukkan 10 tempat yang terdiri dari toko, ruko dan gudang yang pernah dibobol.
Kerugian korban bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. "Alasannya untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata Putra.
Polisi menahan JS di Polsek Tambora untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Polisi selidiki perampokan toko sembako di Tambora Jakarta Barat
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022