New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), merebut kembali beberapa kerugian yang diderita pada minggu sebelumnya, setelah jatuh dalam dua sesi terakhir karena investor menyukai mata uang berisiko menyusul tanda-tanda bahwa inflasi AS mulai mendingin.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 0,34 persen menjadi 106,6590.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0354 dolar AS dari 1,0366 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,1779 dolar AS dari 1,1854 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Baca juga: Dolar menguat di Asia, pejabat Fed ingatkan tak melunak lawan inflasi
Dolar AS dibeli 139,88 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,53 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9415 franc Swiss dari 0,9412 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3286 dolar Kanada dari 1,3248 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,4512 krona Swedia dari 10,3512 krona Swedia.
Pekan lalu, dolar AS mengalami kemunduran besar dengan indeks dolar jatuh lebih dari 4,0 persen, karena laporan inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan kenaikan suku bunga yang kurang agresif dari Federal Reserve (Fed).
Baca juga: Rupiah menguat tipis, terkerek ekspektasi The Fed kurangi agresivitas
Baca juga: Yuan melambung 1.008 basis poin, jadi 7,0899 terhadap dolar AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022