Makassar (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Nusa Dua, Provinsi Bali diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah itu di tengah melandai kasus pandemi COVID-19.
"Dengan hadirnya pelaksanaan G20 di Bali, diharapkan membantu dari segi pariwisata yang sudah dua setengah tahun mati suri," tutur warga Bali Putu Dody Pramana di Badung, Bali, Senin (14/11).
Pria yang berprofesi sebagai pemandu wisata ini mengatakan KTT G20 yang menunjuk Bali sebagai tuan rumah adalah bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia bahwa kegiatan berskala dunia ini mampu dilaksanakan dalam kondisi aman dan kondusif.
Sebagai masyarakat Bali, kata dia, harapannya G20 dapat membangkitkan kembali tingkat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, sebab pendapatan asli daerah (PAD) di "Pulau Dewata" --sebutan untuk Bali-- ini ditopang penuh oleh pariwisata.
"Kami sangat berharap bisalah delegasi-delegasi negara di dunia mempromosikan Bali apalagi sudah dianggap aman lagi. Intinya, delegasi perwakilan dunia itu percaya kita sebagai tuan rumah di Bali bisa membangkitkan kembali pariwisata yang terpuruk. Mengapa? karena Bali identik dengan budaya dan objek pariwisatanya," kata Dody.
Baca juga: Biden tunggu pertemuan para pemimpin negara saat KTT G20 di Bali
Hal senada disampaikan warga Bali lainnya, I Gusti Agung Wikrama, bahwa pelaksanaan G20 memiliki manfaat yang besar dan berdampak pada peningkatan ekonomi, meskipun tidak secara langsung tetapi secara perlahan-lahan ekonomi akan bangkit kembali.
"Hadirnya G20 ini akan merangsang geliat pariwisata. Apalagi, pemimpin-pemimpin dunia berani datang ke Bali, karena percaya dengan Indonesia," ungkap pria yang menjabat Kepala Bagian Persidangan DPRD Provinsi Bali ini.
Selain itu, pertemuan G20 yang menghadirkan delegasi hingga kepala negara dunia yang membahas tentang berbagai hal krusial di mana motivasinya adalah ekonomi dunia serta perdamaian, kesehatan dan beberapa agenda penting lainnya.
"G20 ini manfaatnya sangat besar. Bali ini sudah mulai bergeliat. Transportasi sudah mulai jalan, mobil listrik juga diperkenalkan, kendaraan Jakarta dan sekitarnya sudah masuk. Artinya, multi efeknya ada, pendapatan masyarakat meningkat, dan perlahan ekonomi tumbuh, " katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menekankan KTT G20 harus menghasilkan kerja sama konkret.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Senin.
"Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Polisi tutup jalur lalu-lintas menuju GWK pada 15 November
Baca juga: Pengamat: Pertemuan Biden-Xi Jinping lahirkan perdamaian dunia
Baca juga: Pengamat: G20 untuk perlihatkan citra Indonesia pada Internasional
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022