menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja
Bandung (ANTARA) - Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat (Jabar), Nonong Winarni mengatakan ada tiga produk karya siswa SMKN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, yang diminati oleh produsen semen di Indonesia, seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK.
"Salah satu produk karya pelajar SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen dan diakui produsen semen di Indonesia ialah V-hook Spiral," kata Nonong Winarni, di Bandung, Senin.
Produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII SMKN 1 Cibinong pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut, merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk "V" berbahan Stainless.
"Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen," ujar Nonong Winarni.
Baca juga: Direktur PPK BLU: Tingkat kepuasan masyarakat atas BLU relatif tinggi
Baca juga: ULM targetkan pendapatan Rp350 miliar setelah berstatus BLU
Semenjak menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2019 lalu, produk maupun jasa dari SMKN 1 Cibinong kian diakui oleh sejumlah industri besar, salah satunya, oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK, produsen semen ternama di Indonesia.
Produk yang kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen.
Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.
Sedangkan produk ketiga, yaitu Casing Air Slide Aeration atau alat untuk menyaring semen.
Adapun Mata Pelajaran yang terkait adalah mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam di kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.
Baca juga: Rektor ULM yang baru harus memahami proses transisi dari satker ke BLU
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat paparkan BLU ke tim penilai Kemenkeu
Nonong menyampaikan, SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.
Melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat, sebab sistem BLUD akan memudahkan untuk melakukan kerja sama dengan dunia industri.
Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang dapat menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD.
"Hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah," katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cibinong Sugiyo menambahkan sekolah yang dia bina juga menjalin kerja sama dengan perusahaan alat berat, PT Komatsu Indonesia.
Baca juga: Kemendikbudristek : Produk lulusan SMK penuhi kebutuhan dalam negeri
Baca juga: Kemendikbudristek libatkan siswa SMK dalam perakitan laptop PDN
Selain mencetak pelajar untuk dapat menjadi SDM yang andal di industri kelak, pihaknya juga menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki mental dan karakter young enterpreneur atau pengusaha muda.
"Sekolah pencetak wirausaha (SPW) sudah kami mulai, sedangkan menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja memang sudah menjadi ciri khasnya SMK," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, omzet produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Namun, kata Dedi Supandi, dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan muda yang mandiri.
Baca juga: Siswa SMK kembangkan sensor antirokok sekolah
Baca juga: Mendikbud: 2013 produk SMK diproduksi massal
Baca juga: Mendes PDTT minta BUMDes tingkatkan sinergi dengan SMK
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022