Riyadh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meminta Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, mendorong para pengusaha mereka untuk meningkatkan investasi dan perdagangan bilateral karena mereka memiliki dana yang luar biasa besar jumlahnya.
"Saya akan menyampaikan hal itu kepada Raja Abdullah," kata Yudhoyono kepada pers dalam penerbangan dari Jakarta ke Arab Saudi, Selasa.
Di dalam rombongan yang berangkat dari Jakarta pukul 14.40 WIB dan tiba pukul 20.50 WIB, juga ikut Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Budiono, Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.
Juga turut dalam rombongan memakai pesawat terbang milik Garuda Indonesia itu, Wakil Ketua DPD, Irman Gusman, Ketua Presidium ICMI, Marwah Daud, dan pimpinan beberapa organisasi Islam di Tanah Air.
Yudhoyono menyatakan, investasi Saudi di Indonesia pada 2004 mencapai 3 miliar AS yang menurun menjadi 2 miliar dolar AS pada tahun berikutnya. Sementara itu neraca perdagangan pada 2004 mencapai 2,3 miliar dolar AS yang naik menjadi 3,3 miliar dolar AS pada 2005.
Dia mengakui, surplus perdagangan masih dinikmati Saudi karena impor minyak Indonesia dari negara teluk itu cukup besar. Beberapa potensi yang bisa ditingkatkan di antara kedua negara adalah pada komoditas tekstil, makanan, dan kertas. Indonesia mengharapkan Saudi mau membangun kilang minyak di Indonesia.
"Minyak mentah bisa berasal dari Saudi yang diolah di Indonesia untuk mencukupi keperluan kita dan negara Asia Timur. Indonesia setiap hari rata-rata membeli 125.000 barel minyak dari Saudi. Masalah lain yang akan saya bicarakan adalah peningkatan perhatian terhadap sekitar 300.000 TKI yang 60 persennya perempuan," katanya.
Pada pertemuan dengan Abdullah pada Selasa malam waktu Indonesia, juga dibahas kerja sama bilateral memerangi terorisme serta penambahan jumlah mahasiswa Indonesia di Saudi.
"Saya meminta kerja sama dengan ulama, mahasiswa, dan cendekiawan Indonesia - Saudi bagi pencerahan agama Islam," katanya.
Mengenai Palestina, Yudhoyono menyatakan, Indonesia akan menawarkan diri turut memecahkan konflik di Palestina. Hingga kini yang aktif menangani masalah itu adalah PBB, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Rusia.
"Kita ingin ada forum lain di sana, misalnya mencakup Saudi, Turki, dan Indonesia," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006