mengedukasi teman-temannya yang berniat bekerja di Korsel agar menjaga benar sikapnya

Jakarta (ANTARA) - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) Korea Selatan Mukhlis Fahrudi berinisiatif membuat konten edukasi gaya hidup sederhana melalui kanal Youtube.

Pria asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pemilik akun Youtube Rudi Si mengatakan latarbelakang membuat konten gaya hidup sederhana bertujuan mengajak sesama pekerja migran agar tidak mudah terperangkap gaya hidup senang-senang dan dunia malam di Korea Selatan.

"Jadi masalah uang, di Korea itu sangat mudah banget untuk kita bersenang-senang dunia malam, contohnya noraebang atau karaoke. Jika kita sudah kena karaoke, maka itu sudah bisa dibilang nanti ketagihan mau ke sana terus," kata Rudi kepada wartawan usai acara pelepasan 349 orang calon PMI Korea Selatan program antarpemerintah (G to G) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.

Oleh karena itu, Rudi mengedukasi teman-temannya yang berniat bekerja di Korsel agar menjaga benar sikapnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan senang-senang.

"Boleh sih senang-senang, tapi dibatasi. Karena banyak banget teman-teman PMI yang eks-Korea ataupun yang sudah ada di Indonesia itu, dulu ceritanya suka karaoke ataupun senang-senang yang lainnya karena itu di sana (Korsel) sangat mudah banget," kata Rudi.

Namun ternyata, aktivitas keseharian PMI yang sederhana di Korsel yang dibuat Rudi itu menarik minat banyak penonton Indonesia yang penasaran. Hingga kini, Rudi pun mencatatkan jumlah pengikut sebanyak 21,2 ribu akun di Youtube.

Konten-konten videonya seputar proses kerja ke Korea Selatan, budaya dan etos kerjanya, resep membuat roti, hingga kuliner di Korsel.

"Konten paling menarik untuk saya pribadi itu tentang kehidupan sehari-hari di Korea. Soalnya aktivitas keseharian PMI yang sederhana di Korea itu masih banyak penonton yang penasaran," kata Rudi.

Rudi membuat video-video di sela pekerjaannya di sektor manufaktur, yakni salah satu pabrik peleburan aluminium (Die Casting) kota Pyeongtaek.

Tujuan dia menjadi PMI, selain mencari uang adalah mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Korsel. Misalnya kuliner khas Yogyakarta yakni nasi tiwul, itu sering Rudi bawa ketika mendapat cuti repatriasi ke Indonesia dari tempatnya bekerja.

Terkait konten gaya hidup sederhana itu, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam sambutannya saat melepas keberangkatan PMI, Senin, menyebutkan selain sebagai pekerja migran, Rudi (Muhlis Fahrudi) secara cerdik juga berprofesi sebagai Youtuber yang selama delapan tahun bekerja meraih pendapatan bulanan antara Rp18 juta hingga Rp 20juta.

"Bahkan Rudi sudah bisa buka usaha kos-kosan di daerah asalnya," tutup Benny.
Baca juga: BP2MI wujudkan impian Irwanto yang berusia 40 tahun bekerja di Korsel
Baca juga: RI usulkan peninjauan kembali MoU penempatan tenaga kerja di Korsel
Baca juga: Peluang kerja PMI di Korsel terbuka lebar

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022