Ini bisa jadi krisis pangan bagi beberapa negara, tapi bagi Indonesia sebagai negara maritim justru menjadi peluang

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan produk perikanan berpeluang untuk menjadi penyokong ketahanan pangan nasional berdasarkan prediksi meningkatnya kebutuhan protein sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

"Ini bisa jadi krisis pangan bagi beberapa negara, tapi bagi Indonesia sebagai negara maritim justru menjadi peluang," kata Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Erwin Dwiyana pada diskusi "Bincang Bahari: Menjadikan Ikan sebagai Solusi Ketahanan Pangan" di Jakarta, Senin.

Erwin mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya perikanan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Bagi pengembangan SDM dalam negeri, ikan bisa menjadi solusi atas persoalan stunting sekaligus mencetak generasi unggul.

Erwin mengatakan peringatan Hari Ikan Nasional atau Harkannas ke-9 menjadi momentum untuk kembali mengingatkan publik terkait pentingnya makan ikan.

"Bicara stunting, bukan hanya tentang kurang tinggi atau kurang berat badan, tapi juga menyelamatkan kecerdasannya dengan asupan kaya omega 3," urai Erwin.

Tak hanya itu, Erwin menyebut ikan juga memiliki peluang pasar yang besar dan bisa berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.

"Total nilai pasar ikan bersirip menyentuh angka 175 miliar dolar AS di tahun 2028," katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah Darliansjah mengatakan pandemi Covid-19 menyadarkan pemerintah di berbagai negara tentang pentingnya ketahanan pangan. Terlebih masyarakat lebih berorientasi terhadap pangan yang aman dan menyehatkan dan kondisi ini membuat produk pangan berbasis daging putih atau ikan cenderung naik signifikan.

Sebagai respons atas kondisi tersebut, Pemprov Kalteng telah merumuskan ikan sebagai bagian ketahanan pangan yang ditunjukkan dengan pembangunan sentra pangan seperti sentra perikanan budidaya, sentra perikanan tangkap, dan sentra pengolahan ikan.

"Sudah kami masukkan ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPMD) 2021-2026, ikan sebagai bagian ketahanan pangan dan bagian upaya penurunan prevalensi stunting," kata Darliansjah.


Baca juga: KKP-Rusia perkuat kerja sama ekspor produk perikanan Indonesia
Baca juga: Pakar: Konsumsi ikan mampu menurunkan risiko penyakit jantung
Baca juga: KKP bawa produk perikanan Indonesia tembus pasar 138 negara

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022