Changchun (ANTARA) - China timur laut dilanda hujan salju lebat yang disertai penurunan suhu yang tajam selama akhir pekan lalu.
Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, pada Sabtu (12/11) menyambut salju pertama musim dingin tahun ini, yang membuat jalanan menjadi licin dan memaksa banyak warga untuk mengenakan jaket, topi, dan syal.
Kedalaman salju di pusat kota Changchun, ibu kota Provinsi Jilin, mencapai 18 sentimeter setelah badai salju pada Sabtu. Beberapa wilayah di Provinsi Liaoning dilanda hujan salju lebat, dengan suhu turun 10 hingga 12 derajat Celsius.
Sebagai respons, perusahaan pengelola jalan bebas hambatan Jilin mengirimkan 880 set peralatan pembersih salju dan sebuah tim beranggotakan lebih dari 1.600 orang untuk melakukan operasi pembersihan salju. Bandara Changchun juga melakukan operasi pembersihan salju dan es di landasan pacu, landasan penghubung, dan area parkir pesawat.
Wang Hong, kepala departemen kebersihan lingkungan administrasi manajemen kota Changchun, mengatakan bahwa kota itu telah mengerahkan 16.000 petugas kebersihan dan lebih dari 1.700 set kendaraan dan peralatan pembersih salju.
Perusahaan utilitas pemanas di Jilin telah meningkatkan outlet sumber panas mereka sebesar 3 hingga 5 derajat Celsius untuk mengatasi gelombang dingin.
"Sistem pemanasnya kuat. Saya tidak merasa kedinginan sama sekali," ujar Liu Jia, seorang warga di Distrik Nangang, Harbin. Suhu dalam ruangan di rumah Liu mencapai 24 derajat Celsius.
Departemen urusan pertanian di Jilin dan Liaoning telah mengerahkan para teknisi untuk memandu langkah-langkah mitigasi bencana di daerah pedesaan.
Gelombang hujan dan salju terbaru berakhir pada Minggu (13/11) pagi waktu setempat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022