Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendukung program Pemerintah Indonesia di perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 untuk mentransformasikan sektor ekonomi berbasis digital.
"APJII menyambut positif masuknya transformasi ekonomi berbasis digital dalam salah satu agenda Presidensi G20 di Indonesia," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Untuk diketahui, salah satu agenda Presidensi G20 adalah transformasi ekonomi berbasis digital. Terkait itu, pemerintah menyelenggarakan Digital Transformation Expo (DTE) pada 13 hingga 17 November 2022 di Bali.
Arif mengatakan untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis digital di Indonesia, maka dibutuhkan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan tersebar luas.
"Presiden Joko Widodo saat ini tengah mendorong transaksi pembayaran dengan menggunakan QR("Quick Response"). Bahkan, beliau mendorong agar pembayaran QR dapat dilakukan lintas negara," kata dia.
Baca juga: APJII tingkatkan pemantauan "traffic" internet amankan G20
Dorongan kepala negara tersebut diyakini akan membuat transaksi keuangan menjadi mudah dan membawa dampak ekonomi bagi Indonesia. Di saat bersamaan APJII siap mendukung pemerintah mewujudkan transformasi ekonomi berbasis digital dengan mengelar jaringan telekomunikasi dan memberikan layanan dengan harga yang terjangkau.
Ia mengatakan pengembangan konektivitas di Indonesia memiliki beberapa tantangan terutama dalam penggelaran jaringan telekomunikasi dari sisi kondisi geografis yang tergolong unik.
Arif menyebut saat ini pengguna internet terbesar di Indonesia masih berada di Pulau Jawa, yaitu sebesar 41,7 persen diikuti Pulau Sumatera sebesar 16,2 persen.
APJII terus meningkatkan kapasitas Indonesia Internet Exchange (IIX) dan Internet Exchange yang tersebar di 14 wilayah agar pemerataan jaringan internet dapat diwujudkan. Hal itu guna meningkatkan kualitas dan efisiensi konektivitas internet lokal.
Baca juga: BTB dan APJII siap bantu persiapan KTT G20 di Bali
APJII berharap dengan pembangunan IIX tersebut dapat meningkatkan kualitas internet di daerah yang selama ini masih terkendala.
"Dengan adanya IIX di setiap lokasi, interkoneksi antarpelanggan internet di Indonesia dapat terselenggara secara mudah dan terjangkau sehingga ekonomi digital dapat tumbuh lebih laju," jelasnya.
Selain itu, APJII memiliki 15 simpul IIX yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yakni Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Balikpapan, dan Pontianak.
Dengan semakin banyaknya IIX yang tersebar, kata dia, menghasilkan internet yang cepat lantaran adanya interkoneksi antara "Internet Service Provider" (ISP).
Ia berharap dengan pembangunan beberapa akses IIX di berbagai daerah akan memotivasi anggota APJII untuk dapat agresif menggelar jaringan di daerah yang selama ini belum mendapatkan layanan "fixed broadband internet".
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022