dijual ataupun dikonsumsi secara langsung

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyerahkan perawatan pohon produktif kepada warga setempat, agar selain memupuk rasa ikut memiliki juga agar buahnya bisa dinikmati warga secara langsung.

"Bisa digunakan sebagai penambah kebutuhan ekonomi juga seperti dijual ataupun dikonsumsi secara langsung," kata Camat Kembangan, Jakarta Barat, Joko Sumarno saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Pernyataan itu terkait dengan penanaman sekitar 100 pohon produktif di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gajah Tunggal, Kembangan Utara.

Joko mengatakan, penanaman pohon ini bekerjasama dengan Suku Dinas Pertamanan Hutan Kota serta Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat dalam hal penyediaan tanaman.

Ragam pohon yang ditanam di antaranya 40 bibit mangga, 30 bibit rambutan dan 30 bibit jambu Jamaika.

Baca juga: Jakarta Selatan gencar tambah tanaman produktif di AEW Ragunan

Selain pohon produktif, pihaknya juga menanam delapan pohon bungur sebagai pohon pelindung.

Hingga saat ini, tambahnya, Joko beserta jajarannya masih terus berupaya memperbanyak jumlah pohon di wilayahnya.

Peninjauan ke lapangan masih terus dilakukan guna mencari lahan yang tepat untuk ditanami pohon.

"Paling diprioritaskan lahan milik pemerintah, yang kita kelola," jelas dia.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepada seluruh wali kota untuk menanam pohon sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir di DKI Jakarta.

Baca juga: Pemkot gandeng puluhan PKL tanam pohon di Jalan Mangga Besar

"Dalam memasuki musim hujan, saya meminta kepada seluruh wali kota untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya, nanti untuk titiknya di mana saja," kata Heru di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (13/10).

Heru juga menyebutkan, jumlah pohon yang harus ditanam sekitar 600 hingga 1.000 pohon dan penanaman pohon tersebut diberi waktu selama satu bulan.

"Seperti kemarin Wali Kota Jakarta Timur melakukan penanaman pohon di Becakayu dan saya kasih waktu satu bulan," kata Heru.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022