Jakarta (ANTARA) - Platform transportasi daring Grab Indonesia terus mengembangkan berbagai fitur untuk menunjang keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang serta pengemudi.
Baca juga: Grab imbangi kenaikan tarif dengan layanan baru
"Bagi Grab, memberikan perlindungan saat selama perjalanan merupakan prioritas utama. Hal ini tercermin dari upaya Grab untuk menyematkan beragam fitur keselamatan dengan pemanfaatan teknologi guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna," kata Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber dalam keterangannya, Senin.
Lebih lanjut, Mayang mengatakan perusahaan juga menggandeng lembaga resmi bersertifikasi untuk memberikan pelatihan mengenai tindak pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual, hingga konseling pasca perjalanan bagi pengguna yang membutuhkan.
Grab telah menyematkan 20 fitur keselamatan pada aplikasinya untuk melindungi pengguna selama di perjalanan.
Beberapa di antaranya adalah layanan telepon bebas pulsa yang menggunakan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) sehingga komunikasi antara penumpang dan mitra pengemudi tidak hanya tetap terjaga privasinya tapi juga bebas biaya.
Fitur selanjutnya, fitur Chat dengan Sensor Kata Otomatis. Dengan teknologi machine learning, fitur chat Grab dapat secara otomatis memblokir kata-kata sensitif atau tidak pantas.
Selain itu, ada pula Tim Quality Assurance yang secara khusus memantau percakapan dan melakukan pemblokiran untuk kata-kata sensitif atau tidak pantas antara penumpang dan mitra pengemudi yang belum terdaftar pada aplikasi atau tulisan yang dimodifikasi.
Ada juga fitur Bagikan Informasi Perjalanan. Informasi mengenai status perjalanan penumpang secara real time yang dapat dibagikan ke keluarga atau kerabat penumpang dalam format tautan atau link untuk memantau perjalanan status perjalanan, status mitra pengemudi, hingga pelacakan untuk perjalanan yang sedang berlangsung.
Selanjutnya, terdapat fitur Sistem Pengecekan Jika Perjalanan Tidak Sesuai. Grab akan otomatis mengirimkan pesan untuk mengecek jika perjalanan yang terdeteksi berhenti tiba-tiba atau ke luar rute yang ditentukan berdasarkan pantauan sinyal GPS atau kondisi lalu lintas.
Terakhir, Sistem Pengingat bagi Mitra Pengemudi untuk Beristirahat. Otomatis dikirimkan kepada mitra pengemudi yang terdeteksi telah bekerja/mengemudi melebihi waktu tertentu untuk menghindari risiko kecelakaan akibat kelelahan.
Baca juga: Komisi V DPR pertanyakan ke aplikator ojol soal potongan PPh 6 persen
Baca juga: Grab nilai kenaikan jasa mitra ojol cukup wajar
Baca juga: Grab sosialisasikan tarif baru ke mitra pengemudi di 56 kota
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022