Kami mengundang anda untuk menjadi bagian dari transformasi IndonesiaNusa Dua, Bali (ANTARA) - Kemitraan antara pemerintah dan swasta diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi Indonesia hingga 5,4 persen pada 2022.
Dalam hal ini Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah harus memegang kendali dalam menjawab tantangan masa depan melalui penguatan kemitraan dengan sektor swasta untuk mendorong kebijakan politik yang konkret.
“Kemitraan antara pemerintah dan swasta adalah kunci dari arsitektur ekonomi pascapandemi,” kata Menko Airlangga dalam pembukaan KTT B20 di Nusa Dua, Bali, pada Senin.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022 sebesar 5,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebagian besar berasal dari sektor-sektor yang mulai pulih seiring dengan pengendalian pandemi COVID-19.
Menko Airlangga menyebut pemulihan ekonomi Indonesia baru-baru ini didorong oleh sektor transportasi dan penyimpanan, akomodasi, makanan dan minuman, manufaktur mesin, yang semuanya menyediakan banyak lapangan kerja dan menghasilkan keuntungan melalui rantai pasok yang kuat.
Kemitraan antara pemerintah dan swasta, lanjut dia, harus memanfaatkan inovasi dan revolusi industri keempat untuk mengatasi tantangan bersama, seperti krisis pangan dan energi.
“Saat ini dengan adopsi teknologi dan litbang yang kuat, bisnis menjadi lebih efisien dan mencatat produktivitas yang lebih tinggi,” ujar Menko Airlangga.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa bisnis bersifat transformasional, juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dengan memastikan kelestarian lingkungan, sosial, serta pemerintahan yang baik.
Pendekatan itu, menurut dia, telah diadopsi dalam rencana Pemerintah Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan menggabungkan aspek keberlanjutan, kemudahan mobilitas, kota pintar, infrastruktur berkualitas, dan pengembangan sumber daya manusia.
“Kami mengundang anda untuk menjadi bagian dari transformasi Indonesia,” tutur Menko Airlangga di hadapan ribuan hadirin forum dialog resmi G20 yang mewakili komunitas bisnis global.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022