banjir rata-rata merendam daerah pesisir Sungai KapuasKapuas Hulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yang terjadi di 37 desa di sembilan kecamatan.
"Kami sudah menyurati pihak kecamatan untuk menyiapkan posko pengungsian untuk situasi darurat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu malam.
Disampaikan Gunawan, BPBD Kapuas Hulu mencatat pada Minggu (13/11) banjir telah merendam 2.230 rumah penduduk, akibatnya 25.224 jiwa warga di 37 desa terdampak banjir.
Menurutnya, banjir yang terjadi sejak sepekan terakhir diakibatkan curah hujan yang cukup deras mengakibatkan Sungai Kapuas meluap dengan kedalaman air kurang lebih satu hingga dua meter dari permukaan tanah.
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu meluas ke 10 kecamatan, warga gunakan sampan
Baca juga: Disdikbud Kapuas Hulu hentikan pembelajaran sekolah terdampak banjir
Untuk itu, BPBD Kapuas Hulu akan mengaktifkan kembali posko Komando Bantingsor untuk memudahkan dalam hal koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak.
Diketahui, Posko Komando Batingsor terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Tagana dan TRC Pramuka.
"Banjir rata-rata merendam daerah pesisir Sungai Kapuas, meskipun di daerah Putussibau dan sekitarnya berangsur surut, namun daerah pesisir masih teredam banjir," ucapnya.
Dikatakan Gunawan, beberapa langkah telah dilakukan BPBD Kapuas Hulu, diantaranya mengimbau masyarakat melalui camat terkait peringatan dini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat.
Selain itu, BPBD Kapuas Hulu juga telah mengirimkan format data kepala camat untuk pelaporan kejadian baik melalui offline maupun online, dengan harapan adanya data yang sampaikan secara cepat untuk jadikan bahan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu imbau masyarakat siaga banjir
Untuk itu, BPBD Kapuas Hulu akan mengaktifkan kembali posko Komando Bantingsor untuk memudahkan dalam hal koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak.
Diketahui, Posko Komando Batingsor terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Tagana dan TRC Pramuka.
"Banjir rata-rata merendam daerah pesisir Sungai Kapuas, meskipun di daerah Putussibau dan sekitarnya berangsur surut, namun daerah pesisir masih teredam banjir," ucapnya.
Dikatakan Gunawan, beberapa langkah telah dilakukan BPBD Kapuas Hulu, diantaranya mengimbau masyarakat melalui camat terkait peringatan dini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat.
Selain itu, BPBD Kapuas Hulu juga telah mengirimkan format data kepala camat untuk pelaporan kejadian baik melalui offline maupun online, dengan harapan adanya data yang sampaikan secara cepat untuk jadikan bahan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu imbau masyarakat siaga banjir
Baca juga: Banjir berdampak pada 6.261 warga di Kapuas Hulu
Disebutkan dia, bantuan logistik bencana berupa sembako juga sudah disalurkan ke beberapa titik korban banjir sesuai data yang diterima BPBD Kapuas Hulu.
"Saat ini kami masih menunggu proses usulan bantuan ke Dinas Sosial," jelas Gunawan.
Kepada masyarakat Kapuas Hulu, Gunawan mengimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, mengingat curah hujan cukup tinggi dan kondisi Sungai Kapuas masih meluap.
Baca juga: BPBD Kapuas Hulu salurkan bantuan paket sembako untuk korban banjir
Disebutkan dia, bantuan logistik bencana berupa sembako juga sudah disalurkan ke beberapa titik korban banjir sesuai data yang diterima BPBD Kapuas Hulu.
"Saat ini kami masih menunggu proses usulan bantuan ke Dinas Sosial," jelas Gunawan.
Kepada masyarakat Kapuas Hulu, Gunawan mengimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, mengingat curah hujan cukup tinggi dan kondisi Sungai Kapuas masih meluap.
Baca juga: BPBD Kapuas Hulu salurkan bantuan paket sembako untuk korban banjir
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022