Mencegah stunting itu penting, karena bukan saja berpengaruh kepada tinggi badan anak, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan otak yang tidak dapat berkembang normalPandeglang, Banten (ANTARA) -
Komandan Resor Militer (Danrem) 064/MY Banten, Brigjen TNI Tatang Subarna meminta semua elemen di daerah ini dapat menuntaskan stunting atau kekerdilan anak akibat gagal tumbuh.
"Kami berharap angka prevalensi stunting di Banten menurun," katanya saat mendampingi Pj. Gubernur Banten Al Muktabar dalam acara Pembukaan Pemeriksaan Tumbuh Kembang Baduta dan Ibu Hamil dari Keluarga Berisiko Stunting di Kabupaten Pandeglang, Provini Banten, Ahad.
Kegiatan itu merupakan kerja sama antara Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan diikuti sacara virtual oleh pemerintah kabupaten/kota wilayah itu.
Danrem menyatakan untuk mencegah stunting itu penting, karena bukan saja berpengaruh kepada tinggi badan anak, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan otak yang tidak dapat berkembang normal.
Karena itu, pihaknya berharap semua elemen masyarakat bersama-sama mengentaskan masalah stunting di Provinsi Banten, khususnya di wilayah teritorial Korem 064/MY.
"Kami hari ini mendampingi Pj Gubernur dalam kegiatan Pemeriksaan Tumbuh Kembang Baduta (Bayi Dua Tahun) Stunting dan Ibu Hamil Keluarga Berisiko Stunting," katanya.
Menurut dia, saat ini kondisi stunting ini sulit diubah,terlebih usia balita lebih dari dua tahun, sebab akan berdampak pada perkembangan kognitif anak, sehingga perlunya mengentaskan masalah stunting sedini mungkin.
Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting, Danrem akan selalu melakukan pendampingan untuk memberikan edukasi dan harapannya dapat menjadi salah satu solusi untuk menekan jumlah anak stunting di Banten
“Kerja sama secara bersinergi sangat penting guna percepatan penurunan stunting," katanya.
Ia mengatakan akan berkomitmen untuk melakukan sosialisasi dengan segenap lapisan masyarakat tentang pencegahan stunting dalam setiap kegiatan.
Pihaknya optimistis angka prevalensi stunting di Provinsi Banten menurun dengan keterlibatan semua elemen masyarakat.
"Kita harus selamatkan generasi bangsa dari penyebaran stunting," demikian Tatang Subarna.
Baca juga: FHUI-FKMUI berkolaborasi untuk mencegah stunting di Pandeglang BantenBaca juga: Gubernur Banten meminta masyarakat untuk berolahraga makanan bergizi untuk mengatasi stunting
Baca juga: Angka kekerdilan di Provinsi Banten mencapai 24,5 persen
Baca juga: Ribuan warga Banten berkumpul di lokasi HUT TNI di Cilegon
Baca juga: Angka kekerdilan di Provinsi Banten mencapai 24,5 persen
Baca juga: Ribuan warga Banten berkumpul di lokasi HUT TNI di Cilegon
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022