Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan teknologi modifikasi gen bermanfaat untuk memperbaiki varietas sorgum menjadi lebih berkualitas dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
"Pemanfaatan teknologi genom editing dapat memperbaiki sifat genetik tanaman sorgum," kata peneliti Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan (PRHP) BRIN Tri Joko Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menuturkan genom editing adalah teknologi modifikasi gen secara molekuler di mana sekuen DNA dapat disisipkan, diganti, dihapus, dan dipindahkan secara presisi dengan bantuan enzim yang berfungsi sebagai gunting molekuler pada target spesifik.
Ia mengatakan kelebihan modifikasi gen lebih presisi karena mutasi pada target yang terarah dan spesifik, lebih cepat karena homozigot dan homogen hanya perlu 2-3 generasi, dan lebih hemat karena tahapan lebih sedikit sehingga bisa menghemat biaya.
Baca juga: KSP yakin sorgum bisa jadi solusi kemiskinan ekstrem dan "stunting"
Teknologi modifikasi gen berbasis teknik transformasi genetik. Namun, belum semua laboratorium dapat mengaplikasikan teknologi tersebut. Selain itu, regulasi spesifik terkait modifikasi gen di Indonesia belum ada.
Perbaikan sifat penting sorgum perlu dilakukan karena potensi manfaat yang besar dari komoditas itu di masa mendatang, dan teknik modifikasi gen mempunyai prospek besar untuk perbaikan sorgum karena lebih sederhana dalam hal teknik dan regulasi, serta presisi dan relatif lebih cepat dibanding teknik rekayasa genetik.
Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan (PRTP) BRIN Endang Gati Lestari mengatakan pemuliaan sorgum untuk perbaikan kualitas. Sorgum merupakan bahan baku untuk pangan yang dapat diolah menjadi antara lain kue basah, kue kering, keripik, dan kerupuk.
"Sorgum menjadi penting karena pemanfaatan lahan marginal dan lahan kering yang cukup luas di Indonesia dan sorgum memiliki kandungan gizi tinggi sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif untuk ketahanan pangan lokal dan mengatasi krisis pangan dunia," ujarnya.
Baca juga: ORTN-BRIN lakukan perbaikan varietas sorgum dengan teknik mutasi
Baca juga: BRIN: Sorgum sebagai sumber pangan penting bagi pengidap autis
Baca juga: Pakar sebut Indonesia bisa bebas impor gandum diganti dengan sorgum
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022