Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan potensi perempuan dan anak harus dioptimalkan untuk menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
"Untuk menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing, maka potensi perempuan dan anak harus dioptimalkan melalui berbagai program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," kata dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Riau untuk meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di provinsi tersebut.
"Jumlah perempuan hampir separuh, sementara anak sepertiga dari jumlah populasi Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebagian tinggal di wilayah perdesaan," katanya.
Baca juga: Menteri Bintang: Rumah aman penting tersedia dalam penanganan KDRT
Menteri Bintang optimistis untuk mewujudkan lingkungan yang ramah perempuan dan anak, terdapat banyak tantangan.
Pihaknya mengapresiasi komitmen Pemprov Riau yang aktif menyelenggarakan kegiatan pengembangan bagi perempuan dan anak secara berkelanjutan, seperti kewirausahaan, keagamaan, kesenian, pendidikan, maupun olahraga.
"Ini bentuk komitmen daerah dalam mendukung program untuk mewujudkan DRPPA sekaligus mendorong kesetaraan gender, perlindungan perempuan, dan pemenuhan hak anak di Riau. Tentunya kolaborasi dan sinergi seluruh pihak menjadi faktor kunci dalam keberhasilan mewujudkan DRPPA,” ujar dia.
Saat ini, DRPPA di Riau tercatat ada di dua kabupaten dan empat desa, yaitu di Kabupaten Indragiri Hulu (Desa Japura dan Desa Batu Gajah) dan Kabupaten Bengkalis (Desa Damai dan Desa Bantan Timur).
Ia berharap, keempat desa ini dapat menjadi contoh dan mendorong desa/kelurahan lainnya di Riau untuk menduplikasi praktik baik yang telah berjalan.
Baca juga: Menteri Bintang: Peran perempuan penting lestarikan kebudayaan
Baca juga: Menteri PPPA apresiasi deklarasi pesantren ramah anak di Ponorogo
Baca juga: Menteri Bintang: Selter anak komitmen Pemkot Surabaya lindungi anak
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022