telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut sesuai dengan ketentuan undang-undang
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan rel trem kuno yang ditemukan di area konstruksi CP202 akan direlokasi dengan baik agar kondisinya tetap terawat seperti saat penemuan.
"PT MRT Jakarta bersama dengan tim ahli arkeologi dan kontraktor pelaksana Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim di Jakarta, Jumat.
Koordinasi rutin, lanjut Silvia, juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, mengingat di enam titik dari total delapan titik ekskavasi proyek pembangunan CP202, ditemukan rel trem peninggalan masa lalu.
"Enam titik ekskavasi yang ditemukan rel trem, yakni di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, kemudian area pembangunan Stasiun Sawah besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik. Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm," kata Silvia.
Secara total, lanjut Silvia, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 kilometer (km) yang ditegaskannya akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik.
"Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast dan juga wesel rel," ucap Silvia.
Dengan temuan-temuan tersebut, tambah Silvia, BUMD bidang transportasi Jakarta itu memegang janji untuk memperhatikan berbagai temuan yang menjadi bagian sejarah Jakarta serta menjaganya.
Diketahui, CP202 merupakan paket kontrak pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang akan membangun Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar dengan total jalur sepanjang sekitar 1,8 kilometer.
Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi salah satu stasiun dengan desain unik karena akan memiliki empat lantai di bawah tanah yang kedalamannya mencapai sekitar 28 meter.
Baca juga: Simpang Gajah Mada Plaza ditutup untuk pengerjaan MRT Fase 2A
Baca juga: MRT sediakan tiga stasiun pengisi daya sepeda listrik di Dukuh Atas
Baca juga: MRT sebut progres pembangunan fase Thamrin - Monas capai 45,5 Persen
Koordinasi rutin, lanjut Silvia, juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, mengingat di enam titik dari total delapan titik ekskavasi proyek pembangunan CP202, ditemukan rel trem peninggalan masa lalu.
"Enam titik ekskavasi yang ditemukan rel trem, yakni di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, kemudian area pembangunan Stasiun Sawah besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik. Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm," kata Silvia.
Secara total, lanjut Silvia, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 kilometer (km) yang ditegaskannya akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik.
"Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast dan juga wesel rel," ucap Silvia.
Dengan temuan-temuan tersebut, tambah Silvia, BUMD bidang transportasi Jakarta itu memegang janji untuk memperhatikan berbagai temuan yang menjadi bagian sejarah Jakarta serta menjaganya.
Diketahui, CP202 merupakan paket kontrak pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang akan membangun Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar dengan total jalur sepanjang sekitar 1,8 kilometer.
Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi salah satu stasiun dengan desain unik karena akan memiliki empat lantai di bawah tanah yang kedalamannya mencapai sekitar 28 meter.
Baca juga: Simpang Gajah Mada Plaza ditutup untuk pengerjaan MRT Fase 2A
Baca juga: MRT sediakan tiga stasiun pengisi daya sepeda listrik di Dukuh Atas
Baca juga: MRT sebut progres pembangunan fase Thamrin - Monas capai 45,5 Persen
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022