Bandung (ANTARA) - Polresta Bandung mengusut kasus seorang mahasiswa dari Universitas Padjadjaran yang tewas ditusuk di rumahnya, di Komplek Gading Tutuka 2, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Kepala Polresta Bandung, Komisaris Besar Polisi Kusworo Wibowo, mengatakan, mahasiswa itu berinisial CAM berusia 23 tahun. Adapun jenazah korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh saksi yang merupakan tetangganya.

Baca juga: Dua mahasiswa Unipa ditemukan tewas di pantai, diduga dibunuh

"Pelaku sedang dalam penyelidikan ya," kata dia, saat dihubungi, di Bandung, Jumat.

Berdasarkan keterangan saksi, penusukan itu sempat diketahui dari suara teriakan korban yang meminta tolong sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian, menurutnya saksi melihat terduga pelaku melarikan diri keluar dari Komplek Gading Tutuka 2.

"Pelaku keluar dari rumah korban sembari berlari selanjutnya mengendarai sepeda motor merk Honda Vario warna putih dan mengenakan baju ojek online," kata dia.

Baca juga: Pembunuh mahasiswi UGM ternyata pekerja kebersihan

Setelah itu saksi menurutnya mendatangi rumah korban dan menemukan korban dalam kondisi tergeletak bersimbah darah. Kemudian saksi bersama warga sekitar menurutnya mengevakuasi korban menuju RS Otista Soreang.

"Namun pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia selanjutnya korban akan di bawa menuju RS Sartika Asih Bandung untuk dilakukan otopsi," kata dia.

Baca juga: Jenazah mahasiswi UGM tiba di Batam

Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran, Dandi Supriadi, membenarkan CAM merupakan salah satu mahasiswa dari kampus itu, angkatan 2018.

Kini, kata dia, jenazah korban sudah selesai ditangani oleh polisi dan selanjutnya dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan. Dia pun memastikan Universitas Padjadjaran bakal memberikan pendampingan hukum terkait kasus tersebut jika diperlukan.

Baca juga: Mahasiswi meninggal di FMIPA UGM diduga dibunuh

"Jadi sementara kami tunggu dulu saja informasi dari pihak berwajib dan dari pihak keluarga apabila memang membutuhkan bantuan kepada Unpad, tapi Unpad akan terus memantau, demikian," kata dia.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022