Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia menguat ke level tertinggi lima minggu di dekat 60 terhadap dolar pada awal perdagangan Jumat, karena harga minyak melonjak dari level terendah dua minggu dan mata uang AS melemah secara keseluruhan setelah data inflasi AS melambat.
Harga minyak, ekspor utama Rusia, naik tajam di tengah harapan pelonggaran pembatasan COVID di importir minyak mentah utama China, dengan Brent diperdagangkan naik 2,47 persen menjadi 95,98 dolar AS per barel pada pukul 07.30 GMT.
Mata uang Rusia juga diperkirakan akan mendapat keuntungan dari periode pajak baru mulai minggu depan, ketika eksportir akan mengkonversi sebagian dari pendapatan mata uang asing mereka menjadi rubel.
Rubel terakhir naik 0,59 persen terhadap dolar di 60,18. Terhadap euro, rubel diperdagangkan datar di 61,35.
Rubel mungkin naik melewati angka 60 versus dolar, analis Promsvyazbank Egor Zhilnikov mengatakan, menambahkan bahwa tidak ada faktor yang terlihat untuk menahannya.
Saham Rusia juga menguat, dengan indeks RTS berdenominasi dolar naik 1,14 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.163,54 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 0,59 persen menjadi diperdagangkan di 2.223,05 poin.
Baca juga: Rubel Rusia turun tipis bertahan di sekitar 61 per dolar AS
Baca juga: Saham Rusia perpanjang pemulihan, rubel jatuh menuju 59 per dolar
Baca juga: Rubel Rusia "rebound" terhadap dolar setelah libur panjang akhir pekan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022