Xi Jinping, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC, memimpin pertemuan tersebut dan menyampaikan pidato penting.
Pertemuan itu menyatakan bahwa varian-varian baru terus bermunculan, pandemi virus corona masih berlangsung, dan wabah baru terus terjadi di China.
China merupakan negara berpenduduk padat dengan kelompok populasi rentan yang besar, pembangunan regional yang tidak seimbang, dan sumber daya medis yang tidak mencukupi. Wabah di beberapa wilayah China memiliki skala yang cukup besar, menurut pertemuan itu.
Pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa karena mutasi virus serta iklim selama musim dingin dan musim semi, cakupan dan skala wabah dapat meluas lebih lanjut, dan situasi pencegahan serta pengendalian COVID-19 tetap serius.
Pertemuan tersebut menekankan perlunya mempertahankan tekad strategis yang kuat, dan melaksanakan upaya pengendalian COVID-19 dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan dan tertarget.
Ditekankan pada pertemuan itu bahwa keputusan dan rencana Komite Sentral CPC harus dilaksanakan secara penuh, akurat, dan komprehensif.
Pertemuan tersebut menggarisbawahi menempatkan rakyat dan kehidupan mereka di atas segalanya, mencegah kasus impor dan lonjakan jumlah kasus domestik, serta dengan gigih mewujudkan kebijakan nol-COVID dinamis.
Pertemuan itu juga menekankan untuk menjamin pengendalian COVID-19 yang efektif, stabilitas ekonomi dan keamanan pembangunan, serta mengoordinasikan secara efektif pencegahan dan pengendalian epidemi dengan pembangunan ekonomi dan sosial.
Kesehatan dan keselamatan rakyat harus dilindungi semaksimal mungkin, dan dampak epidemi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial harus diminimalkan, sebagaimana digarisbawahi dalam pertemuan itu.
Pertemuan tersebut menekankan pula berbagai upaya untuk secara efektif menerapkan prinsip deteksi dini, pelaporan, karantina, dan perawatan kasus.
Langkah-langkah antiepidemi yang lebih tegas dan tanpa keraguan harus diambil untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut serta memulihkan tatanan kerja dan kehidupan normal sesegera mungkin, jelas pertemuan itu.
Berbagai upaya harus dilakukan untuk mematuhi respons epidemi yang berbasis ilmu pengetahuan dan tertarget serta meningkatkan efektivitas upaya pengendalian epidemi, menurut pertemuan tersebut.
Pertemuan itu menuntut penguatan upaya dalam penelitian dan pengembangan (litbang) vaksin dan obat.
Menekankan bahwa langkah-langkah pengendalian epidemi yang diperlukan tidak boleh dilonggarkan, pertemuan tersebut menyerukan tindakan untuk memperbaiki langkah-langkah kebijakan yang tidak perlu dan pendekatan one-size-fits-all (satu kebijakan untuk semua kondisi).
Pertemuan itu menggarisbawahi upaya maksimal untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi kehidupan dan pekerjaan masyarakat, menjaga tatanan normal dalam produksi dan pekerjaan, serta mempromosikan vaksinasi di kalangan kelompok-kelompok penting.
Komite Partai dan departemen pemerintah di semua tingkatan diminta untuk menyelaraskan pemikiran dan tindakan mereka dengan keputusan dan rencana Komite Sentral CPC serta mengambil langkah-langkah konkret dan cermat untuk memenangkan perang melawan COVID-19, papar pertemuan tersebut.
Sejumlah hal lain juga dibahas dalam pertemuan itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022