Amiruddin mengatakan pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang menular dari orang ke orang dan menyerang organ tubuh paru-paru. Penyebabnya banyak dimulai dari virus dan bakteri, atau dari zat-zat kimia.
Baca juga: Dokter: Sesak nafas adalah gejala khas pneumonia yang perlu diwaspadai
Baca juga: Dokter ingatkan vaksin bisa turunkan risiko kejadian pneumonia
“Penyakit pneumonia sangat mudah menular melalui udara karena melalui percikan dari penderita yang mengalami batuk bersin atau bahkan berbicara pun virus atau bakteri bisa keluar dari mulut penderita,” ucapnya.
Ia mengatakan penularan melalui udara itu yang menyebabkan angka kasus pneumonia masih cukup tinggi di Indonesia maupun dunia. Maka itu sangat perlu menggunakan masker di luar ruangan atau Ketika berdekatan dengan orang agar bakteri penyebab pneumonia tidak masuk dalam saluran pernapasan.
“Karena siapapun di dekat penderita sangat mudah masuk ke paru-paru orang sehat sehingga bisa tertular maka insidennya cukup tinggi. Jadi sangat tepat kalau kita pakai masker,” ucap Amiruddin.
Pneumonia menyerang saluran pernapasan jauh lebih ke bawah bahkan di ujung dari saluran pernapasan dan menyerang kantong udara di paru-paru. Karena itu pneumonia bisa berbahaya karena mengganggu pertukaran oksigen dan CO2 dalam paru-paru.
Jika sudah ditetapkan terkena pneumonia, maka rumah sakit akan langsung memberikan antibiotik karena sebesar 60 sampai 70 persen penyebab dari infeksi saluran pernapasan ini berasal dari bakteri.
Selain itu, kata Amiruddin, pneumonia bisa mengganggu semua metabolisme dalam tubuh penderita karena sistem pernapasan yang terganggu dan mengancam nyawa.
“Karena terjadi gangguan pada pertukaran oksigen dan CO2 sehingga bisa mengganggu semua metabolisme dalam tubuh, sehingga bisa mengancam hidup seorang penderita apalagi kalau misalnya balita atau di bawah 1 tahun,” ucapnya.
Pneumonia berbeda dengan common cold atau selesma yang menyerang saluran pernapasan atas. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, makan kemungkinan menjadi pneumonia akan berkurang.
Baca juga: Jakarta Barat perkuat imun bayi agar terhindar pneumonia
Baca juga: Dinkes Kepri: Waspadai ISPA dan "pneumonia" serang anak
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022