Dengan desain dan pemasaran serta julukan (tagline) yang menarik akan menambah keinginan konsumen membeli rotan dan bambu produksi Indonesia"Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan RI mendorong penjualan produk rotan dan bambu Indonesia melalui penciptaan logo, tagline, serta desain yang bagus.
"Dengan desain dan pemasaran serta julukan (tagline) yang menarik akan menambah keinginan konsumen membeli rotan dan bambu produksi Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (25/7).
Oleh karena itu Kemendag menyelenggarakan kompetisi desain logo dan tagline serta desain mebel rotan dan bambu dengan waktu pengumpulan bahan yang dilaksanakan pada 23 Juli hingga 2 September 2012.
Menurut dia dengan cara seperti itu produk rotan Indonesia dapat lebih dikenal dan bisa kembali meraih pangsa pasar dunia.
"Kompetisi ini merupakan langkah awal mendukung industrialisasi rotan dan bambu Indonesia sekaligus sebagai upaya untuk menciptakan `creativepreneur` baru di bidang desain," kata Dirjen.
Kompetisi tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kampanye promosi guna mendukung pengembangan rotan dan bambu sehingga menciptakan nilai tambah dan inspirasi kepada warga Indonesia untuk membangkitkan penggunaan produk rotan dan bambu Indonesia.
Kriteria yang menjadi syarat adalah seluruh warga Indonesia yang berusia maksimal 35 tahun.
Kemendag memberikan kelengkapan informasi dan prosedur administrasi pendaftaran di situs www.kompetisidesainrotandanbambu.com.
Dari hasil kompetisi, karya logo dan tagline terbaik akan dijadikan slogan dalam mempromosikan produk rotan dan bambu, sedangkan karya desain furnitur terbaik akan dijadikan ikon dalam promosi produk rotan dan bambu Indonesia.
Selain itu para pemenang juga diberi kesempatan melakukan studi banding dalam mempelajari desain di negara Jepang.
Pada 2011, total ekspor rotan dan bambu Indonesia mencapai 262,7 juta dolar AS dimana sekitar 70 persen berasal dari ekspor mebel rotan dan bambu.
Dengan upaya logo dan tagline tersebut, Kemendag berharap dapat meningkatkan penjualan produk rotan dan bambu Indonesia di dunia sekitar 5 hingga 6 kali lipat dari nilai penjualan saat ini.
Indonesia, pada 2011 mengisi kebutuhan pasar rotan dunia sekitar 31,7 persen, sedangkan China mengisi sekitar 35,5 persen.
Untuk produk rotan, pada periode Januari hingga 25 Mei 2012, penjualannya mencapai sekitar 92 juta dolar AS.
(B019)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012