Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu (9/11) memerintahkan pasukan Rusia untuk meninggalkan tepi kanan (barat) Sungai Dnieper dan memperkuat pertahanan terhadap serangan Ukraina di tepi kiri sungai.

Shoigu mengumumkan keputusan tersebut setelah mendengar laporan dari Sergei Surovikin, komandan kelompok pasukan gabungan Rusia di Ukraina, terkait perkembangan terakhir dari operasi militer khusus tersebut.

"Setelah penilaian secara menyeluruh tentang situasi saat ini, maka diusulkan upaya untuk membangun pertahanan di sepanjang tepi kiri Sungai Dnieper," kata Surovikin kepada Shoigu.

Wilayah utama dari Kota Kherson terletak di tepi kanan sungai yang lebar tersebut, dan Surovikin menyebutnya sebagai keputusan sulit untuk mundur tetapi yang paling penting adalah menyelamatkan nyawa dan kemampuan tempur pasukan Rusia.

Dia menjelaskan bahwa meskipun pertahanan udara Rusia telah berhasil memukul mundur serangan Ukraina terhadap Kherson, hingga 20 persen roket masih dapat mencapai target, dan kota itu serta permukiman-permukiman di sekitarnya tidak dapat sepenuhnya menerima pasokan

Surovikin juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa serangan terus-menerus Ukraina terhadap Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka di Sungai Dnieper dapat membanjiri daerah hilir yang luas, yang akan menimbulkan banyak korban dari warga sipil dan mengisolasi pasukan Rusia di tepi kanan.

Shoigu meminta Surovikin mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pemindahan yang aman bagi personel, persenjataan, dan perangkat keras di belakang Sungai Dnieper.

Setelah penarikan, pasukan Rusia dapat dikerahkan untuk melakukan serangan ke arah lain, lapor Surovikin.

Lebih dari 115.000 orang telah dievakuasi dari tepi kanan sungai di wilayah Kherson, imbuh Surovikin, menekankan bahwa kerugian Rusia di Kherson secara signifikan lebih kecil daripada yang dialami Ukraina.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022