Saya kenalkan tentang edukasi konservasi penyu di Bali. Ini penting agar masyarakat secara luas kenal tempat kita dan secara edukasi masyarakat lebih peduli tentang keadaan penyu

Denpasar (ANTARA) - Ketua Pengelola Turtle Conservation and Education Center (TCEC) I Made Sukanta mengatakan pada saat kunjungan delegasi G20 nanti, organisasi itu akan mengenalkan soal konservasi penyu di Provinsi Bali.

"Saya kenalkan tentang edukasi konservasi penyu di Bali. Ini penting agar masyarakat secara luas kenal tempat kita dan secara edukasi masyarakat lebih peduli tentang keadaan penyu," kata dia di Denpasar, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa TCEC merupakan tempat penyelamatan atau pelestarian penyu, yang mana dahulu kawasan berdirinya penangkaran tersebut terkenal sebagai kawasan pembantaian dan perburuan penyu.

TCEC sendiri dijadwalkan akan dikunjungi oleh delegasi G20 pada 13 November 2022 sekitar pukul 17.00 WITA, namun Sukanta belum dapat memastikan terkait jumlah kunjungan dan asal delegasi.

Ia menyebut, kunjungan delegasi G20 ke kawasan Pulau Serangan, Denpasar Selatan, itu sepenuhnya diatur Bappenas, sementara selain menyiapkan penyu dan lokasi, dirinya diminta menyiapkan minuman dan suvenir sebanyak 80 paket.

Untuk sistemnya nanti, pihaknya telah menyiapkan petugas untuk memberikan edukasi kepada delegasi G20 di tiap pos, di mana terdapat total 18 kolam di Turtle Conservation and Education Center, dan para delegasi dibatasi waktu kunjungan sekitar 15 menit untuk melanjutkan ke objek lainnya di area Pulau Serangan.

"Setiap pos ada pemandu. Kita tidak ada 18 pemandu, tapi mungkin kolam bawah kita ada sekitar tiga pemandu, sisanya ada 10 staf dan lima volunter dari Unpad membantu seandainya dari peserta bertanya bisa langsung dijawab tanpa menunggu arahan saya," ujarnya.

Persiapan untuk menyambut delegasi G20 sendiri diakui telah dilakukan selama sepekan dan ditargetkan rampung pada Jumat (11/11) dengan dana yang dianggarkan PT Pertamina Rp25 juta.

"Kalau persiapan kita disini penataan tempat dulu, tempat yang memang harus dibersihkan. Persiapan lain untuk minuman selamat datang walaupun cuma 15 menit tapi tetap kita siapkan sesuai permintaan bukan pakai plastik tapi gelas kaca, dan untuk pelepasan tukik tidak ada," katanya.

Sementara untuk penyu yang ditampilkan terdiri dari tiga jenis yaitu penyu hijau, penyu sisik dan penyu lekang. Penyu-penyu tersebut berjumlah 38 ekor, sementara untuk tukik jumlahnya lebih dari 100 ekor.

Melalui kunjungan itu, pihaknya berharap dunia akan semakin mengenal dan tertarik dengan lokasi pelestarian penyu yang biaya masuknya hanya melalui donasi itu.

"Kita di sini biar pemerintah perhatian lebih tinggi. Memang pemerintah sudah membantu, dari BUMN juga sudah membantu kita disini lumayan lah untuk bantuan itu bisa membantu menalangi, apalagi di saat kita COVID-19 itu," katana.

Selama kunjungan delegasi nanti, pihaknya belum dapat memastikan apakah TCEC ditutup untuk pengunjung atau tidak. Namun hingga kini, lokasi konservasi penyu yang berdiri sejak 2006 itu masih aktif dikunjungi ratusan wisatawan per hari, demikian I Made Sukanta.

Baca juga: 24 penyu hasil konservasi warga Bali untuk G20

Baca juga: Polda Bali gagalkan penyelundupan 15 penyu hijau hidup

Baca juga: Turtle Guard Unud tes DNA belasan penyu hijau

Baca juga: BKSDA Bali minta masyarakat tak ganggu aktivitas penyu bertelur

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022