Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis bedah saraf dr. Affan Priyambodo, SpBS(K) mengatakan, pasien yang mengalami serangan stroke harus ditangani segera karena berisiko matinya sel otak.
"Bayangkan bila tersumbat, 1,9 juta sel otak mati per menit, kebayang kalau itu fungsi yang utama, makin lama makin memburuk fungsi otak," kata dr. Affan Priyambodo dalam webinar HUT ke-103 RSCM bertajuk "Pengobatan Stroke Sumbatan Terkini: Time is Brain", Jakarta, Rabu.
Baca juga: Dokter: Serangan stroke harus segera mendapat penanganan medis
Affan Priyambodo menambahkan, pengobatan untuk serangan stroke harus diberikan maksimal delapan jam setelah serangan stroke.
"Rata-rata pengobatan-nya batasnya itu 4,5 jam untuk pemberian obat penghancur sumbatan dan waktu delapan jam guna menarik sumbatan tersebut," katanya.
Baca juga: Deteksi dini serangan stroke perlu ditingkatkan
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat memahami keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang timbul saat mengalami serangan stroke, sehingga bisa sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit.
Dia juga meminta, rumah sakit yang menerima pasien dengan gejala stroke untuk melakukan diagnosa dengan cepat.
Baca juga: 4,5 jam, waktu maksimal selamatkan serangan stroke
"Biasanya kalau di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), itu dalam 30 menit sudah tegak diagnosis-nya," kata Affan.
Pihak pasien atau keluarga pasien pun harus secepatnya menerima penjelasan tentang diagnosis tersebut dari petugas medis sehingga bisa didiskusikan mengenai tindak lanjut pengobatan-nya.
"Jadi 30 menit pertama, pihak keluarga sudah harus mendapatkan keterangan atau penjelasan dari petugas medis, baik itu dokter atau perawat di rumah sakit tersebut yang akan mendiskusikan tindak lanjut pasien yang terkena serangan stroke tersebut," kata Affan Priyambodo.
Baca juga: Usia produktif diimbau waspadai serangan tiba-tiba berujung "madesu"
Baca juga: Tusuk jari dapat menolong orang yang terserang strok? Ini faktanya!
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022