Jakarta (ANTARA) - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Senin (7/11) mengatakan bahwa Inisiatif Hijau Timur Tengah (Middle East Green Initiative/MGI) merupakan sebuah kesempatan sempurna untuk memupuk kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara anggota.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Sisi dalam KTT MGI kedua yang digelar di Sharm El-Sheikh, kota pesisir di Mesir, di sela-sela Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27) yang sedang berlangsung.

Kerja sama itu "bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak investasi dan menyediakan mekanisme baru bagi pembiayaan inovatif guna mendukung proyek-proyek negara kita dalam mengatasi perubahan iklim, berkoordinasi dengan sejumlah lembaga keuangan Arab dan regional yang memegang peran penting dalam hal ini," kata Sisi.

Inisiatif tersebut juga menjadi "kerangka kerja yang tepat untuk meningkatkan kerja sama teknis dan menghubungkan pusat-pusat penelitian" di negara-negara regional mengenai teknologi untuk memerangi perubahan iklim, imbuhnya. Sementara itu, Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud, yang ikut memimpin KTT MGI, mengatakan bahwa kerja sama regional yang berkelanjutan dan kontribusi aktif dari negara-negara anggota sangat diperlukan untuk mencapai tujuan iklim global dan mempercepat implementasi komitmen-komitmen sebagai bagian dari perjanjian internasional.

Diluncurkan oleh Arab Saudi pada 2021, MGI didirikan untuk menjadi platform regional guna mempercepat transisi hijau lokal dengan peta jalan (roadmap) yang jelas. Beberapa upayanya termasuk menanam 50 miliar pohon di seluruh Timur Tengah dan memfasilitasi kolaborasi untuk membantu kawasan itu mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca berdasarkan Perjanjian Paris 2015, menurut situs resmi inisiatif tersebut.

Sisi menambahkan bahwa MGI bertujuan untuk menyediakan tindakan iklim yang sangat dibutuhkan di dunia Arab dan di kawasan Timur Tengah, dua wilayah yang rentan terdampak perubahan iklim, dengan lahan pertanian mengalami penurunan kesuburan, serta gelombang panas dan kekeringan terus meningkat.

Sementara itu, Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud, yang ikut memimpin KTT MGI, mengatakan bahwa kerja sama regional yang berkelanjutan dan kontribusi aktif dari negara-negara anggota sangat diperlukan untuk mencapai tujuan iklim global dan mempercepat implementasi komitmen-komitmen sebagai bagian dari perjanjian internasional

Dalam pidato pembukaannya, bin Salman mengumumkan bahwa Arab Saudi akan mendirikan dan menjadi tuan rumah Sekretariat MGI khusus dan akan mengalokasikan dana senilai 2,5 miliar dolar AS (1 dolar = Rp16.184) untuk mendukung sejumlah proyek dan tata kelola MGI.

Diprakarsai oleh Arab Saudi, KTT MGI pertama digelar di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, pada Oktober 2021 untuk menyatukan para pemimpin di seluruh kawasan Timur Tengah guna mencapai tujuan bersama memerangi perubahan iklim, kata situs web MGI.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022