Kepergian sang raja, sang pelindung Wakanda membuat banyak orang terluka
"Black Panther: Wakanda Forever" (2022). (ANTARA/Marvel Studios)

Meski memiliki banyak karakter -- baik lama maupun baru -- "Black Panther: Wakanda Forever" memiliki satu fokus yang relevan dan terbilang tak jauh berbeda dari film pertamanya, yaitu tentang menangkap makna kehilangan, pengorbanan, dan kepahlawanan. Setiap karakter memiliki pandangan yang berbeda dari topik-topik tersebut.

Sutradara Ryan Coogler yang kembali membuat skenario bersama Joe Robert Cole, melanjutkan warisan Black Panther dalam cerita yang disusun dengan hati-hati, tema yang diperluas dengan bijaksana, dan memiliki dampak emosional yang kuat bagi siapa pun yang menontonnya.

Kematian T'Challa membuat tokoh-tokoh utama lainnya dalam "Black Panther" memiliki pengembangan karakter yang berdampak. Orang-orang di belakang T'Challa -- yang kebanyakan adalah wanita -- memiliki caranya masing-masing dalam meratapi dan menghadapi kehilangan.

Basset dan Wright, yang memiliki peran vital dalam film, tampil begitu luar biasa dalam memainkan karakternya. Pun dengan Danai Gurira sebagai Jenderal Okoye, dan Lupita Nyong'o sebagai Nakia. Betapa besar emosi yang diluapkan, air mata yang harus diusap, dan darah yang harus dipertaruhkan.

Baca juga: Pemeran "Black Panther" kenang Chadwick Boseman

Bagaimana para karakter ini melangkah lebih jauh -- agaknya juga mencerminkan para pembuat film ini menjalani sekuel tanpa sosok Boseman -- dorongan, kekuatan, dan hasrat kuat Coogler dan tim untuk membuat warisan ini terus hidup.

Tak hanya berkutat dengan hal-hal serius, "Wakanda Forever" juga memiliki elemen aksi yang seru. Ada juga bumbu komedi dengan porsi yang pas, serta pengenalan karakter-karakter baru seperti Namor dan Riri yang tentu saja memiliki kelanjutan dalam MCU.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022