Dalam sebuah pernyataan, liga papan atas Italia itu mengatakan bahwa "investigasi lanjutan" akan dilakukan untuk memverifikasi sejumlah fans yang mengumandangkan seruan bernada ofensif, yang videonya beredar di media sosial setelah Lazio menang 1-0 atas Roma pada Minggu.
Serie A mengatakan cemooh "kasar, keterlaluan, dan diskriminatif bernuansa agama" ditujukan kepada para penggemar Roma "beberapa kali sebelum pertandingan dan sekali selama pertandingan itu sendiri".
Pada Senin Lazio mengutuk "ekspresi anti-semitisme dan rasisme yang terjadi di hampir setiap pertandingan di setiap stadion di Italia".
"Mereka bukan bagian dari budaya kami dan tidak mewakili penggemar kami," tambah klub itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Lazio menangi derbi ibu kota lawan AS Roma
Kelompok fans fasis umum terjadi di seluruh Italia, termasuk di Roma, tetapi pendukung garis keras Lazio memiliki koneksi ke sayap kanan ekstrem yang setidaknya sudah ada sejak tahun 1970-an.
Kelompok ultra sejarah Lazio, "Irriducibili", memiliki hubungan persahabatan dengan rekan-rekan sayap kanan mereka yang senada di Inter Milan dan Verona.
Pada musim lalu, tokoh maskot elang Lazio memuji diktator Benito Mussolini dan Francisco Franco setelah diskors oleh klub karena melakukan penghormatan ala fasis di akhir pertandingan.
Cicit Mussolini Romano Floriani bermain untuk Lazio, meskipun ia belum tampil dalam pertandingan tim utama dan mengaku tidak tertarik pada politik.
Sementara ibu pemain berusia 19 tahun itu, Alessandra Mussolini, adalah seorang mantan politisi sayap kanan yang pernah menjadi anggota Partai Neo-Fasis Gerakan Sosial Italia.
Baca juga: Pengadilan nyatakan bek Atalanta Palomino bersih dari doping
Baca juga: Romelu Lukaku kembali cedera hamstring
Baca juga: Stefano Pioli perpanjang kontrak hingga 2025
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022