Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dan kelamin Shannaz Nadia Y mengatakan berdasarkan penelitian, sekretom bisa digunakan untuk meremajakan kulit dan mengatasi kebotakan.
"Kalau di dermatologi, khususnya kita masih baru ada dua penelitian untuk peremajaan kulit dan kebotakan pada pria. Jadi, tahun lalu, kita ada dua penelitian," kata Shannaz Nadia dalam talkshow daring bertajuk "Penggunaan Sekretom untuk Peremajaan Kulit" di Jakarta, Selasa.
Shannaz Nadia menjelaskan sekretom adalah kumpulan bahan yang disekresikan atau dikeluarkan ke dalam ruang ekstraseluler yang berisi growth factor.
Baca juga: Kiat rawat kulit tetap "glowing" untuk wanita usia 30-an
Sekretom ini dapat digunakan untuk alternatif terapi selain sel punca (stem cell) karena memiliki risiko yang rendah.
Ia mengatakan penelitian terbaru banyak menunjukkan manfaat dari sekretom yang diantaranya untuk meremajakan kulit.
"Cara bekerja sekretom, yakni mempercepat re-epitelisasi misalnya dalam pergantian kulit, memperbaiki dan memproduksi dan pembentukan dari matriks ekstraseluler, memperbaiki peredaran darah, juga bersifat anti-inflamasi atau anti-radang," katanya.
Selain itu, hasil dari beberapa penelitian menunjukkan sekretom dapat digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti psoriasis, mengobati luka, atau untuk menghilangkan jaringan parut.
Baca juga: Dokter ingatkan pemeliharaan kulit harus dilakukan sejak dini
Baca juga: Wika Salim: Mau makeup rutin perawatan juga harus rutin
"Jaringan parut bekas jerawat bisa diobati dengan sekretom ini," kata Staf Medis Dermatologi dan Venereologi RSCM ini.
Shannaz mengatakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) telah melakukan penelitian tentang manfaat sekretom terhadap peremajaan kulit dan menghasilkan laporan yang positif.
"Sekretom dan sekretom konsentrat itu hasilnya bagus ya, bisa meremajakan kulit dibandingkan yang tidak pakai apa-apa," katanya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022