Banda Aceh (ANTARA News) - Sebagian masyarakat di Kota Langsa, ibukota Kabupaten Aceh Timur, sempat panik dan berhamburan keluar rumah akibat diguncang gempa tektonik berkekuatan 4,3 pada skala Ricter (SR), Minggu (23/4) malam. Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, Syahnan, kepada ANTARA di Banda Aceh, Senin, menyebutkan bahwa gempa yang terjadi sekitar pukul 22.09 WIB itu berada pada koordinat 4,64 lintang utara (LU) - 97,44 bujur timur (BT). Pusat gempa berada di darat, sekitar 61 kilometer barat laut kota Langsa, sekitar 436 kilometer sebelah timur kota Banda Aceh dengan kedalaman normal (33 km), namun dirasakan masyarakat sekitar III modifiel marcelly intensity (MMI). "Masyarakat Langsa panik akibat getarannya yang dirasakan agak kuat karena pusatnya di darat," tambah Syahnan mengutip laporan masyarakat dari kota Langsa. Gempa yang berlangsung singkat, hanya beberapa detik itu juga dirasakan oleh sebagian masyarakat di wilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar, namun tidak sampai menimbulkan kepanikan masyarakat di kedua daerah itu. "Gempa yang terjadi selama ini masih termasuk gempa susulan pasca gempa utama yang disertai bencana tsunami, 26 Desember 2004," katanya. Menurut Syahnan, selama April 2006, wilayah Aceh termasuk sering diguncang gempa susulan, yang dirasakan manusia sudah terjadi sebanyak enam kali dengan kekuatan bervariasi, yakni antara 4,8 - 5,8 SR. Gempa dengan pusatnya di darat karena berada pada jalur patahan semangku, mulai dari Banda Aceh hingga Lampung, sehingga beberapa daerah di Nanggroe Aceh agak sering merasakan getaran gempa tektonik. "Kalau gempa kecil dan tidak dirasakan manusia dalam keadaan sibuk dengan berbagai aktivitas masih sering terjadi, setiap harinya lebih dari 10-15 kali. Gempa yang terjadi selama ini masih dalam rangkaian gempa susulan," katanya. Menurut Syahnan, sebelum bencana tsunami, biasanya wilayah Aceh agak sering terjadi gempa setiap tahunnya terjadi sepanjang bulan Agustus, namun kini tidak menentu lagi dan bahkan selama April 2006 sudah mencapai enam kali. (*)

Copyright © ANTARA 2006