Padang (ANTARA News) - Lebih dari 100 juta individu di Indonesia tidak memiliki akses langsung terhadap air bersih dan 70 persen, di antaranya mengambil air dari sumber yang telah terkontaminasi. Pencemaran lingkungan penyebab tidak tersedianya air bersih sehingga banyak masyarakat menderita penyakit, kata Public Outreach dan Communication Spesialist, Environmental Service Program (ESP) Sumbar, Syafrizaldi, di Padang, Senin. Menurut dia, pengelolaan lingkungan pada sejumlah daerah belum mendukung ketersediaan air bersih di masyarakat, sehingga kondisi air minum yang dihasilkan tidak memenuhi syarat kesehatan. Selain itu, bagi masyarakat miskin akibat tekanan ekonomi tidak terlalu memikirkan konsumsi air bersih, akibatnya mereka rentan terserang penyakit dampak mengkonsumsi air minum yang tidak sehat. Hampir 75 persen sejumlah penyakit, seperti penyakit kulit dan diare yang ditemukan di negara berkembang disebabkan air yang terkontaminasi. Terkait kondisi air yang dapat memenuhi syarat kesehatan adalah air yang telah dimasak pada suhu 100 derajat, serta telah melalui proses pengolahan sehingga terjamin kemurniannya. Ketersediaan air bersih di masyarakat belum dapat terpenuhi akibat minimnya sarana. Sementara itu, sumber air perpipaan belum dapat memenuhi kebutuhan air yang ideal di mayarakat, untuk itu perlu dukungan banyak pihak. "Perlu peran serta semua pihak menjamin ketersediaan air bersih di masyarakat, serta kepedulian warga menjaga lingkungan yang berdampak langsung terhadap ketersediaan air bersih," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006