Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan untuk terus mengembangkan diri pada sektor pengangkutan energi.
"Pelatihan sebagai operator kapal LNG diberikan kepada awak BAG akan diadakan di atas kapal TRIPUTRA yang sudah bertahun-tahun dioperasikan GTS Internasional," ujar Tammy dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Pelatihan tersebut, lanjut Tammy, diadakan dalam enam batch on board training yang terdiri dari sejumlah kurikulum atau silabus pengoperasian kapal, sesuai dengan standar internasional yang sudah lama dijalankan oleh GTS Internasional.
Menurut Tammy, pelatihan dan pengenalan dalam mengoperatori kapal LNG untuk BAG tersebut, tidak lepas daftar panjang sepak terjang GTS Internasional dalam mengelola kapal LNG. GTS Internasional saat ini mengelola sedikitnya dua kapal LNG, yaitu EKAPUTRA 1 dan TRIPUTRA yang setiap hari mengelilingi nusantara mengangkut LNG.
Tammy menambahkan, GTS Internasional sudah lebih dari 30 tahun berpengalaman ikut menyediakan energi dengan mengangkut gas dari titik eksploitasi ke pembangkit listrik di Tanah Air.
"Kami mengemban kepercayaan dari klien, bahwa kami mampu dengan baik menjalankan misi penyediaan energi ramah lingkungan itu dengan standar internasional," kata Tammy.
Dalam operasinya, GTSI juga telah memiliki sejumlah sertifikat antara lain, IMO Standard, CLASS NK dan beberapa sertifikat ISO. Perseroan juga sudah meraih sertifikat ramah lingkungan.
Plt. Direktur Utama Pelayaran Bahtera Adhiguna Fauzan, mengatakan, langkah perseroan mempercayakan familiarization atau pengenalan kapal LNG kepada awak kapal kepada GTSI sudah tepat.
Fauzan mengatakan on board training tersebut adalah upaya mempersiapkan BAG sebagai securing of supply energi primer PT PLN (Persero). Saat ini perusahaan masih menjalankan tugas pengangkutan batubara dan ke depannya dapat memungkinkan untuk melakukan pengembangan bisnis, yaitu jasa angkutan transportasi laut LNG.
"Dengan pelaksanaan on board training ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pegawai tentang jasa angkutan transportasi laut LNG," ujar Fauzan.
Saat ini, saham emiten berkode GTSI sendiri bertengger pada rentang Rp50-Rp78 per lembar dalam setahun terakhir dan tercatat pada sektor pelayaran dengan kapitalisasi pasar Rp996 miliar.
Sejauh ini, GTSI mencatatkan pendapatan 31,11 juta dolar AS atau tumbuh hingga 69,3 persen secara tahunan pada periode Januari hingga September 2022.
Berdasarkan laporan keuangan Triwulan III 2022, kontribusi pendapatan dari GTS Interasional didominasi jasa sewa kapal untuk gas alam cair senilai 21,95 juta dolar AS atau naik 23,4 persen secara tahunan dari sebelumnya 17,79 juta dolar AS pada September 2021.
Selain itu, GTSI juga mencatatkan jasa sewa kapal untuk unit penyimpanan dan regasifikasi terapung senilai 8,77 juta dolar AS dan segmen tunda dan tambat senilai 79.033 dolar AS. GTSI mencatatkan laba bruto senilai 10,91 juta dolar AS.
Baca juga: Emiten pelayaran GTSI bukukan laba Rp62,05 miliar pada semester satu
Baca juga: Enam perusahaan catatkan saham perdana bareng di BEI
Baca juga: Aksi rights issue diyakini lebih marak di tengah ketidakpastian global
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022