Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia mempertahankan kenaikan baru-baru ini tetapi kehilangan momentum pada Selasa, karena investor tetap berhati-hati menjelang rilis data inflasi AS dan pemilihan paruh waktu, yang akan menentukan kendali Kongres.
London dan New York akan dibuka lebih rendah dengan FTSE berjangka dan E-mini berjangka untuk indeks S&P 500 masing-masing turun 0,55 persen dan 0,18 persen, setelah penutupan Wall Street pada Senin (7/11/2022).
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang mempersempit kenaikan menjadi naik 0,12 persen pada pukul 05.17 GMT.
"Hal yang harus diperhatikan ... adalah pemilu paruh waktu AS hari ini dan data IHK besok," kata Redmond Wong, ahli strategi pasar Saxo Markets untuk China, dalam sebuah catatan pada Selasa.
"Pasar memperkirakan situasi kemacetan Kongres yang terbelah dan moderasi dalam IHK AS. Keduanya membantu sentimen risk-on (pengambilan risiko)."
Investor baru-baru ini menempatkan taruhan pada harapan bahwa China akan menyesuaikan kebijakan nol-COVID dan segera membuka kembali ekonomi tetapi reli itu terbukti tidak berkelanjutan.
Indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks acuan saham unggulan CSI300 China masing-masing berakhir turun 0,29 persen dan 0,69 persen, menghapus kenaikan pagi.
Pejabat kesehatan China menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kebijakan nol-COVID pada Sabtu (5/11/2022) pada konferensi pers.
Kebijakan tersebut telah membebani aktivitas ekonomi China, dengan data perdagangan yang suram pada Senin (7/11/2022) memberikan tanda terbaru bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu sedang melambat.
"Investor memperhatikan (fakta) bahwa pejabat kesehatan menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak boleh menggandakan implementasi secara tidak masuk akal dan harus memastikan mata pencaharian dan kegiatan ekonomi masyarakat tetap normal," tambah Wong.
Indeks S&P/ASX 200 Australia mengakhiri hari dengan 0,36 persen lebih tinggi, terangkat oleh saham perusahaan keuangan.
Nikkei 225 Jepang ditutup melonjak 1,25 persen, mencapai tertinggi delapan minggu, karena investor mengoleksi saham chip dan teknologi lainnya.
Semalam, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,31 persen, S&P 500 naik 0,96 persen dan Komposit Nasdaq menguat 0,85 persen.
Analis mengatakan pemilihan paruh waktu AS pada Selasa dapat berdampak pada pasar.
Kontrol DPR AS dipertaruhkan di pemilihan paruh waktu, dengan Partai Republik difavoritkan oleh peramal nonpartisan untuk memenangkan kendali.
"Pemerintah yang terpecah di Washington seolah-olah bullish untuk ekuitas," kata Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management dalam sebuah catatan.
"Pemeriksaan silang kemacetan 'impuls terburuk' masing-masing partai, dan kurangnya aktivitas kebijakan fiskal kondusif untuk menurunkan volatilitas pasar. Itu bisa sangat membantu pada 2022 dan 2023 sejauh itu menenangkan volatilitas suku bunga, sponsor utama malaise lintas aset bersejarah tahun ini,” katanya.
Harga minyak turun karena kekhawatiran resesi dan memburuknya wabah COVID-19 di China memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar yang lebih rendah, melebihi kekhawatiran pasokan.
Minyak mentah Brent turun 0,32 persen menjadi diperdagangkan di 97,61 dolar AS per barel pada pukul 05.26 GMT, sementara minyak mentah AS turun 0,38 persen menjadi diperdagangkan pada 91,44 dolar AS per barel.
Emas spot turun 0,31 persen menjadi diperdagangkan di 1.669,4 dolar AS per ounce, karena dolar AS menguat 0,163 persen.
Baca juga: Saham Asia dibuka naik, ikuti penguatan Wall Street
Baca juga: Saham China dibuka melemah, indeks Shanghai turun tipis 0,02 persen
Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, indeks Dow melonjak 423,78 poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022