ketika orang-orang mulai kembali ke rutinitas normal mereka dan bersosialisasi tanpa masker, virus-virus itu muncul kembali secara besar-besaranNew York City (ANTARA) - Jumlah pasien yang dirawat inap akibat flu di Amerika Serikat (AS) mencapai rekor tertinggi dalam lebih dari satu dekade, dengan anak-anak dan warga lanjut usia (lansia) sebagai kelompok paling berisiko,demikian dilansir CNBC pada Jumat (4/11).
CNBC mengutip data itu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
"Flu dan respiratory syncytial virus (RSV) mengalami penurunan selama pandemi COVID-19 berkat langkah-langkah mitigasi seperti pemakaian masker dan jaga jarak sosial. Namun, ketika orang-orang mulai kembali ke rutinitas normal mereka dan bersosialisasi tanpa masker, virus-virus itu muncul kembali secara besar-besaran," papar laporan tersebut.
Sejauh ini sedikitnya 1,6 juta orang telah terjangkit flu pada musim ini, dengan 13.000 orang dirawat di rumah sakit dan 730 meninggal dunia, menurut data CDC AS.
"Sekitar tiga pasien sedang dirawat di rumah sakit akibat flu dari setiap 100.000 orang yang terjangkit virus itu saat ini, angka tertinggi sejak 2010," ungkap laporan itu.
Jumlah pasien rawat inap saat ini hampir lima kali lipat dari angka yang tercatat pada musim prapandemi terakhir pada 2019, tambah laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022