Surabaya (ANTARA News) - Anggota Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar Surabaya KH Anwar Iskandar (Gus War) menyatakan ulama melalui Musyawarah Nasional (Munas) Ulama di Jakarta pada 8-10 Mei mendatang, akan mengembalikan PKB kepada fitrah-nya sebagai partai yang dilahirkan Nahdlatul Ulama (NU). "Munas Ulama PKB di Jakarta pada 8-10 Mei mendatang akan mengembalikan PKB kepada fitrah. Maksudnya, PKB akan diupayakan tidak terpisah dari NU yang melahirkannya," katanya dalam pidato pelantikan DPC PKB Kota Surabaya 2006-2011 pimpinan KH Chasanan Noor SH MHum-Drs Ec H Muhtadi MM di Graha Astranawa, Gayungsari, Surabaya, Minggu. Dalam pelantikan yang dihadiri KH Sholeh Qosim (Sepanjang/Sidoarjo), KH Imam Buchori (Bangkalan), dan sejumlah ulama NU asal Surabaya itu, Gus War yang juga menjabat Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim itu menjelaskan Munas Ulama PKB juga akan membahas sejumlah persoalan bangsa dan negara seperti gejala separatisme dan RUU APP. "Yang jelas, Munas Ulama PKB di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta itu merupakan Munas Ulama PKB yang pertama kali, karena AD/ART PKB memang tidak mengatur Munas Ulama PKB, tapi Muktamar di Surabaya akhirnya merumuskan aturan itu. Itu berarti PKB memposisikan ulama sebagai pilar utama, karena Munas Ulama itu di bawah Muktamar," katanya. Senada dengan itu, Ketua Umum DPP PKB versi Muktamar Surabaya Drs H Choirul Anam (Cak Anam) meminta DPC PKB Surabaya dan DPC PKB se-Indonesia itu tidak memisahkan partai dengan NU. "Jangan sekali-kali memisahkan PKB dari NU, apalagi DPC PKB Kota Surabaya, karena PKB dilahirkan NU dan NU dilahirkan di Surabaya. Jadi, PKB Surabaya perlu membantu NU Surabaya. Saya kira pengurus PKB Surabaya sudah memahami hal itu dan tinggal menggarap saja melalui silaturrahmi berulang kali dengan pengurus NU setempat," katanya. Menurut dia, PKB merupakan partai advokasi dan partai rakyat, karena itu PKB hendaknya jangan sampai menjadi partai elitis yang tidak membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. "Karena itu, Munas Ulama PKB di Jakarta akan membahas soal itu, sekaligus mendeklarasikan bahwa PKB dari hasil Muktamar Surabaya merupakan PKB yang secara hukum sudah benar dan apa yang diputuskan Mahkamah Agung (MA) adalah putusan yang sudah final secara hukum. Jadi, dualisme PKB itu sudah tidak ada dengan adanya putusan MA itu," katanya. Cak Anam yang juga Ketua DPW PKB Jatim itu menambahkan PKB Jatim sendiri akan mengirim 400 ulama dari sekitar 1.500 ulama yang akan menghadiri Munas Ulama PKB di Jakarta itu. "Jadi, PKB Jatim akan mengirimkan ulama dalam jumlah paling besar, kemudian disusul PKB Jateng," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006