Kami bersama dengan underwriter mematok harga IPO sebesar Rp204 per saham untuk dalam hajatan IPO. Seluruh saham yang ditawarkan terserap dengan baik, hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. OneMed berhasil meraup dana segar sej

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang usaha manufaktur alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk atau OneMed resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.

OneMed melepas sejumlah 4,06 miliar saham kepada publik atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Direktur Operasi OneMed Leonard Hartanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, selama masa penawaran umum 2 - 4 November 2022, aksi IPO perseroan mendapatkan minat positif dari para investor.

"Kami bersama dengan underwriter mematok harga IPO sebesar Rp204 per saham untuk dalam hajatan IPO. Seluruh saham yang ditawarkan terserap dengan baik, hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. OneMed berhasil meraup dana segar sejumlah Rp828,005 milliar," ujar Leonard.

Baca juga: BSBK alami kelebihan permintaan 25,37 kali saat IPO

Dalam IPO tersebut, OneMed menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters) serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasihat keuangan. OneMed telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2022.

Leonard juga menyampaikan bahwa IPO tersebut merupakan langkah yang dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam pengembangan usaha. Dengan begitu, target OneMed ingin menjadikan produk-produk alat kesehatan buatan Indonesia menjadi tulang punggung ketahanan dan kedaulatan kesehatan bangsa Indonesia dan dapat bersaing dengan produk dari luar di kancah internasional, dapat terealisasi dengan baik.

OneMed akan menjelajahi peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi dan juga mencari kemitraan strategis serta menjalin kerja sama dengan pemain peralatan dan pasokan medis global.

Berbekal infrastruktur terintegrasi Onemed, pertumbuhan pesat industri alat dan perbekalan kesehatan di Indonesia serta gencarnya dukungan pemerintah kepada produsen dan pemasok alat kesehatan lokal, perseroan yakin dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan menjadi pemimpin pasar alat kesehatan.

Sejalan dengan mencari kemitraan strategis, OneMed juga berupaya untuk membuat kontrak lisensi dengan pemegang paten alat kesehatan yang dapat memungkinkan untuk melakukan produksi di Indonesia.

Selain itu, menurut Leonard, tujuan OneMed melakukan IPO adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas OneMed agar memiliki tata kelola yang baik.

Baca juga: Isra Presisi Indonesia optimistis IPO akan dorong pertumbuhan bisnis

Menurut Leonard, OneMed akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 72,19 persen digunakan OneMed untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal dan modal kerja.

Kedua, sebesar 22,87 persen akan diberikan kepada perusahaan anak OneMed, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal dan ketiga sebesar 4,94 persen diberikan kepada IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada perusahaan anak, yaitu PT Inti Mediacom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal dan modal kerja.

Per 31 Mei 2022, OneMed mencatat penjualan bersih sebesar Rp666,68 miliar dengan laba tahun berjalan mencapai Rp88,92 miliar. Sebagai salah satu pemimpin pasar alat kesehatan di Indonesia dengan portofolio produk yang beragam, OneMed memiliki total aset sebesar Rp1,44 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp1,08 triliun per 31 Mei 2022.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022