Jakarta (ANTARA News) - Delegasi organisasi realestat dunia, International Real Estat Federation - FIABCI, yang berkedudukan di Paris melakukan rangkaian kunjungan ke Indonesia. Delegasi FIABCI mendarat di Indonesia Sabtu malam (22/4) dan dijadwalkan melakukan kunjungan selama 3 hari. Menurut rencana Senin (24/4) akan melakukan pertemuan dengan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Kepala Badan Pertanahan Nasional. "Setidaknya ada 2 isu yang akan dibahas yakni mengenai pengadaan rumah murah dan pemilikan properti bagi orang asing," kata Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI), Lukman Purnomosidi, dalam jamuan makan malam kepada delegasi FIABCI. Menurut Lukman, kehadiran FIABCI diharapkan dapat memberikan masukan terhadap kedua masalah tersebut berdasarkan pengalaman di negara-negara lain kepada pengambil kebijakan. Sementara itu, menurut Presiden FIABCI, Dato` Alan Tong Kok Mau, semula kebijakan pemilikan properti asing juga dikhawatirkan akan mendesak pemilik lokal, namun melalui proses asing diberi keleluasaan. Menurut perhitungannya, untuk satu orang asing yang memiliki properti akan mendorong sektor industri setidaknya 400 industri yang diuntungkan. Bahkan China dalam upaya mendorong investasi telah memperpanjang kepemilikan properti asing yang semula hanya 50 tahun menjadi 70 tahun karena disadari makin seriusnya kompetisi. Sedangkan untuk rumah murah, disarankan pemerintah menyediakan lahan khusus yang layak untuk dibangun hunian murah dengan demikian saat diproduksi harga dapat ditekan. Hadir dalam jamuan makan malam tersebut sejumlah asosiasi yang terkait dengan REI seperti Asosiasi Broker Indonesia (Arebi) dan Jakarta Propertindo sebagai wadah pengembang besar yang memiliki 44 anggota. (*)
Copyright © ANTARA 2006