Jakarta (ANTARA) — Menjelang pertemuan G20 di Bali, yang akan berfokus pada tiga pilar utama, Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital, PATH mengumpulkan pemimpin kesehatan publik dan pemangku kepentingan kunci di Indonesia untuk memahami tantangan dan peluang melakukan inovasi dan mendigitalisasi layanan kesehatan.
Chief PATH untuk Asia, Timur Tengah dan Eropa Dr. Nabeel Goheer mengatakan, Indonesia adalah satu-satunya anggota G20 dari Asia Tenggara dan di mana kantor pusat Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) berada.
“Dengan dinamika hubungan negara ini dengan negara dan wilayah tetangga, pengaruh global, memperbaiki hasil kesehatan di Indonesia tidak hanya akan mempengaruhi komunitas berbudaya dan sosial beragam, tapi juga berkontribusi dalam memberikan cetak biru berbasis bukti untuk solusi kesehatan di skala lebih besar dan di sistem yang lebih luas,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi bahwa inovasi kesehatan digital adalah kunci untuk mencapai keadilan kesehatan. Transformasi digital adalah salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia, beserta dengan arsitektur Kesehatan global yang lebih inklusif, adil, dan tanggap krisis.
Nabeel menambahkan, dengan pemahaman atas prioritas kesehatan negara ini, PATH mengadakan pertemuan dengan mitra strategis untuk mendiskusikan kebutuhan dan preferensi lokal, dan pendekatan potensi kesehatan digital untuk memberikan akses pada layanan Kesehatan, terutama terkait pencegahan dan pengendalian penyakit menular, kesiapan dan respons pada epidemi, dan layanan kesehatan primer, bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan serangkaian rapat kemitraan ini, PATH juga mengadakan symposium berjudul “PATH Indonesia menuju inovasi dan digitalisasi kesehatan publik”. Simposium ini mengumpulkan perwakilan bidang terkait di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, institusi Kesehatan masyarakat, pemimpin Kesehatan provinsi, sektor kesehatan swasta, organisasi lokal, dan pemangku kepentingan internasional. Di acara ini, peserta dapat berbagi pengalaman dan kepakaran dari upaya yang sudah pernah dilakukan, mendiskusikan prioritas kesehatan jangka pendek dan Panjang Indonesia, dan berkontribusi dalam hal kepemimpinan pikiran untuk memperkuat sistem kesehatan dan pendanaan Indonesia demi dapat melibatkan komunitas dengan lebih baik.
Seperti yang disampaikan dalam acara ini,, berbagi bahwa “Hasil kesehatan yang meningkat di Indonesia akan sangat bergantung pada upaya terkoordinasi dan kolaboratif dari pemerintah dan mitra untuk menyesuaikan prioritas, kebutuhan, dan investasi, untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya perubahan, dan mengalokasikan sumber daya yang cukup demi transformasi kesehatan digital.
Ini bukan kesempatan pertama PATH menjalin keterlibatan dengan pemangku kepentingan kunci di sistem kesehatan Indonesia. PATH memiliki sejarah bekerja di negara ini sejak tahun 1980-an dan telah bekerja dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk mengenalkan vaksin Japanese Encephalitis di program imunisasi rutin di negara ini, meningkatkan akses dan pilihan tes HIV, mengakselerasi akses pada dan pemberian teknologi kesehatan baru untuk tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis terabaikan, dan memperkuat akses pada perangkat kesehatan, termasuk perangkat perawatan pernapasan.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022