New York (ANTARA News) - Festival Film Tribeca, yang diselenggarakan di tengah kenangan getir atas serangan teroris pada 11 September 2001, akan dibuka pekan ini dengan acara tayang dunia film penting pertama yang menyoroti masa-masa kejadian pada hari yang amat menentukan itu.
"United 93," yang mencatat rentetan drama dalam penerbangan pesawat terbajak milik United Airlines yang jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania, akan menjadi pilihan berisiko bagi penyelenggara festival yang berbasis di New York tersebut.
Empat setengah tahun telah berlalu dengan kenangan pahit 11 September tetap megelayut di kota itu, film seperti "United 93" akan memicu emosi yang kuat dan beberapa orang mempertanyakan apakah saatnya telah tepat bagi industri film untuk menggarap film yang demikian.
Sebuah multipleks di Manhatta memutuskan untuk menarik film itu menyusul berbagai keluhan yang marah dan kadang disertai tetesan air mata dari para penonton.
Sutradara film itu, Paul Greengras dari Inggris, telah berulangkali menepis kecemasan mengenai belum tepatnya pemilihan waktu bagi penayangan film tersebut dalam serangkaian wawancara menjelang pemutaran film itu Selasa.
"Mengapa orang selalu berkata penayangan film itu telalu cepat?" kata Greengrass, seperti dilaporkan AFP.
"Seperti orang dalam penerbangan itu, kita perlu menyepakati tentang apa yang harus dilakukan terhadap terorisme. Dan menurut pendapat saya kita perlu membicarakan hal itu sekarang."
Untuk meningkatkan akurasi, Greengrass telah mewawancarai 100 anggota keluarga dan sahabat dari mereka yang tewas dan menunjuk pramugari dan pilot betulan berperan sebagai awak pesawat dalam film tentang penerbangan naas itu.
Belum semua siap
Festival Film Tribeca yang diselenggarakan setiap tahun, kini telah memasuki tahun keempat, semula digagas sebagai cara untuk menghidupkan kembali kawasan Manhattan dimana festival memperoleh namanya dari suasana muram menyusul serangan pada 2001.
Para pendiri festival antara lain Robert de Niro dan Martin Scorsese.
De Niro yang pernah meraih Piala Oscar mengakui bahwa "United 93" merupakan pilihan kontroversial sebagai film pembuka.
"Beberapa orang sudah siap dan sejumlah orang lainnya belum siap untuk menonton," katanya. "Tentu tak semua orang akan merasa enak. Namun setelah empat setengah tahun, rasanya itulah hal yang tepat dilakukan."
Festival tahun lalu dikunjungi 138.000 penonton, dan tahun ini ada sebanyak 240.000 kursi tersedia untuk penonton. (*)
Copyright © ANTARA 2006