Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan terjadinya bencana alam baru-baru ini, seperti banjir di Trenggalek dan beberapa daerah lainnya, serta ancaman gunung meletus di Jawa Tengah, merupakan ujian bagi kebersamaan dan kesetiakawanan sebagai suatu bangsa. Presiden mengemukakan hal itu dalam sambutannya pada peringatan Darma Santi Nasional dalam rangka Hari Raya Nyepi menyambut Tahun Baru Saka 1928 di Balai Prajurit Jenderal M. Jusuf, Makassar, Sabtu malam. "Masih adakah rasa persaudaraan dan keinginan untuk saling berbagi di antara kita," ujar Presiden, dengan menyebutkan bahwa dewasa ini terasa ada penyusutan rasa kebersamaan, keharmonisan dan toleransi yang jauh dari nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Pada kesempatan itu, Presiden juga menyerukan kepada seluruh bangsa untuk terus meningkatkan rasa kesetiakawanan, toleransi, harmoni dan kedamaian karena hanya dengan cara itu, bangsa ini akan mampu mengatasi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. "Marilah sebagai bangsa kita mengelola segala persoalan secara damai tanpa kekerasan, perseteruan dan mengorbankan stabilitas, karena hal itu hanya akan mengganggu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan yang sedang kita perjuangkan," ujarnya. Lebih jauh Presiden mengemukakan dirinya menyambut baik tema peringatan Dharma Santi Nasional 2006 bahwa melalui penghayatan nilai Nyepi kita tingkatkan wawasan kemanusiaan untuk memperkokoh integritas bangsa. Dikatakanmnya beberapa tahun belakangan ada penyusutan dari semangat sebagai bangsa yang Bhineka Tunggal Ika dan melalui peringatan kali ini diperkokoh kembali upaya untuk menjaga keutuhan Bhineka Tunggal Ika itu. Lebih jauh Kepala Negara mengingatkan kondisi bangsa Indonesia di awal reformasi saat konflik komunal terjadi di berbagai tempat, perpecahan dan disharmoni terjadi dimana-mana yang menyebabkan ekonomi terpuruk. Untuk itu, ia minta seluruh komponen bangsa kembali meningkatkan rasa kesetiakawanan, persatuan, memelihara keamanan dan harmoni untuk melanjutkan perjuangan mensejahterakan rakyat. Sementara itu, Ketua Umum Pengurus harian Parisada Pusat, I Nyoman Suwanda, mengatakan melalui Nyepi umat Hindu harus bisa mengendalikan hawa nafsu agar dapat menemukan jati diri sebagai manusia seutuhnya. "Melalui Santi, maka kita perlu menyebarkan kedamaian kepada sesama umat bangsa dan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis," ujarnya. Peringatan Dharma Santi yang juga dihadiri ibu negara Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Gubernur Sulsel serta sekitar 1.500 umat Hindu dari Sulsel dan Sulbar. (*)
Copyright © ANTARA 2006