London (ANTARA News) - Pangeran Harry mengancam akan meninggalkan AD Inggris jika dirinya tidak diijinkan bergabung dengan kesatuannya di zona perang, koran Mail on Sunday melaporkan.
"Kalau saya tak diperkenankan bergabung dengan unit saya di zona perang, saya akan tanggalkan seragam saya," ia dikutip mengemukakan hal itu kepada para perwira senior sebelum diwisuda dari Akademi Militer Sandhurst, baratdaya London, pada 12 April.
Harry, kini 21 tahun dan berada di urutan ketiga dalam urutan tahta kerajaan yang saat ini dipegang neneknya, Ratu Elizabeth II, akan bergabung dengan Resimen Kavaleri Kerajaan Inggris di kesatuan pengintaian lapis baja.
Sebagai letnan dua, Harry akan menjadi komandan pasukan, yang membawahi 11 prajurit dan empat tank ringan.
Dalam kapasitas tersebut, ia dapat dikirim ke Irak atau Afghanistan dalam perang mendatang.
Mail on Sunday, mengutip kalangan perwira senior, mengemukakan ada kekuatiran di Kementerian Pertahanan Harry akan menjadi "trophy target" bagi para pemberontak, yang tak hanya membahayakan jiwanya, tetapi juga pasukan di bawah pimpinannya.
"Ia akan bersikap gila-gilaan bila diberikan perlakuan khusus," kata sebuah sumber yang dekat dengan pangeran itu yang tak mau diungkap jati dirinya, seperti dilaporkan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2006