Jakarta (ANTARA) - Para pengasuh pesantren seluruh Asia Tenggara berkumpul di konferensi yang diselenggarakan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) untuk menghilangkan sekat antarsesama pesantren.

"P2I ingin menghilangkan sekat bahwa sinergitas pesantren itu tidak lagi boleh membeda-bedakan apakah itu pesantren modern dan segala macam," kata Pimpinan Pesantren Darunnajah Jakarta, KH Hadiyanto Arief saat ditemui di Jakarta, Senin.

Hadiyanto menjelaskan, dengan berkumpulnya para pengasuh pesantren se-Asia Tenggara di Pondok Pesantren Darunnajah ini bisa saling membantu dalam pembangunan sebuah pesantren.

Diharapkan sebanyak 280 pesantren dari Malaysia hingga Timor Leste yang hadir bisa berbagi ilmu dan pengalaman selama membangun pesantren di negaranya masing-masing.

Menurut dia, Indonesia bisa memiliki peran sentral dalam ranah pondok pesantren lantaran banyak menghasilkan santri yang multitalenta.

"Mereka tertarik ingin melihat pesantren bisa melahirkan SDM yang moderat dan toleran seperti santri bisa tampil, nyanyi, pramuka, bisa segala macam," tuturnya.

Baca juga: Santri Ponpes Darunnajah wajib tes COVID-19 sebelum belajar tatap muka
Baca juga: Wakil Presiden minta pesantren tingkatkan mutu pendidikan

Hadiyanto menambahkan Universitas Darunnajah berencana membuka Program Studi Manajemen Pesantren.

"Karena ilmunya sudah kita kuatkan mulai dari proses awal, bagaimana mencari pendanaan hingga memperkuat manajemen yang sudah disiapkan," tuturnya.

Konferensi Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara dilaksanakan pada 7-8 November 2022 di Pondok Pesantren Darunnajah.
​​​Konferensi ini merupakan kedua kalinya setelah yang pertama digelar pada 2017.

Kegiatan ini juga diwarnai peresmian Universitas Darunnajah untuk melahirkan para lulusan yang diharapkan berdampak pada penyebaran ilmu keagamaan dan peningkatan ekonomi Islam.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022