Saya minta Universitas Darunnajah menyelenggarakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Universitas Darunnajah merespons tuntutan perkembangan zaman dengan menerapkan empat langkah peran aktif.
“Pertama, saya minta Universitas Darunnajah menyelenggarakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutan secara daring pada acara Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara dan Peresmian Universitas Darunnajah, yang dipantau di Jakarta, Senin.
Kedua, Wapres meminta dunia pendidikan, termasuk pada jenjang universitas, untuk dapat mengembangkan keahlian dan bakat individu yang sesungguhnya dipersiapkan untuk memajukan perekonomian dan mengurangi kemiskinan negara.
Nantinya, individu-individu yang dihasilkan melalui pendidikan di universitas ini diharapkan menjadi angkatan kerja yang mumpuni dalam menghadapi aneka tantangan di dunia kerja.
“Saat ini, visi kita bukan lagi di tingkat nasional, melainkan kita ingin mewujudkan tenaga kerja yang kompetitif di tingkat global. Saya harap Universitas Darunnajah dapat menjadi salah satu institusi yang mampu memenuhi target ini. Dari Darunnajah, lahir profesional dan ahli yang dibutuhkan oleh negeri,” katanya pula.
Ketiga, Wapres menilai, dengan jejaring yang dimiliki, universitas memiliki akses terhadap perkembangan pengetahuan global yang dapat diambil dan dimanfaatkan untuk kemajuan di dalam negeri.
Kelebihan ini, menurutnya, harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta melakukan inovasi secara terus-menerus.
“Untuk itu Universitas Darunnajah harus mengembangkan kerja sama seluas-luasnya dengan institusi lain, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Wapres berpesan.
Sementara dari sisi keilmuan, selain menciptakan lulusan yang berdaya saing melalui ilmu pengetahuan, Universitas Darunnajah juga diminta untuk dapat mendidik lulusannya menjadi individu yang saleh melalui ilmu agama.
Dengan keseimbangan kedua ilmu tersebut, maka diharapkan individu yang tercipta akan memiliki modal kuat dalam membangun negeri serta dapat menjadi duta dalam penyebaran ajaran Islam yang moderat.
“Keempat, sebagai lembaga perguruan tinggi berbasis pesantren, saya harap Universitas Darunnajah turut berkontribusi dalam pengembangan dan penyebaran ilmu-ilmu Islam yang berpaham moderat, sehingga Indonesia dapat menjadi rujukan Islam wasathiyah bagi dunia,” kata Wapres pula.
Menutup sambutannya, Wapres berharap agar ke depan, seluruh usaha yang dilakukan oleh Universitas Darunnajah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terus membawa peradaban Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
“Insya Allah, ikhtiar ini akan mengantar dan membimbing para mahasiswa dan santri Darunnajah menjadi generasi yang saleh, cerdas, terampil, dan mandiri dalam mewujudkan kemajuan peradaban umat Islam dan dakwah Islam rahmatan lil alamin di negara Indonesia yang kita cintai,” ujar Wapres.
Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Sofwan Manaf memaparkan sejarah berdirinya Universitas Darunnajah telah dimulai sejak tahun 1942 dari sekolah bernama Madrasah Islamiyah hingga menjadi universitas di tahun 2022 ini.
Ia menyatakan Universitas Darunnajah berkomitmen untuk terus mengimplementasikan semangat para pendiri Pondok Pesantren Darunnajah dalam mendidik sumber daya manusia yang unggul melalui proses belajar mengajar yang dilakukan di Universitas Darunnajah.
“Kita tetap memegang kepada amanat dari pendiri Pondok Pesantren Darunnajah bagaimana supaya Darunnajah ini menjadi lembaga pendidikan yang membantu masyarakat umat Islam dan membantu masyarakat Indonesia mendidik para kader-kadernya, sehingga menjadi pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang,” kata Sofwan.
Baca juga: Wapres terima PCINU Mesir di sela kunjungan kerja di Kairo
Baca juga: Kemarin Wapres dialog mahasiswa di Mesir hingga politik identitas
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022