Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mendapat 11 laporan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur selama dua hari terakhir dengan kejadian terparah melanda Kecamatan Cidaun yang dilanda longsor dan banjir.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Minggu, mengatakan hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Cianjur sejak Jumat dan Sabtu petang, membuat bencana alam banjir, longsor dan pohon tumbang terjadi di sejumlah lokasi mulai dari wilayah Utara, Timur dan Selatan.
"Laporan yang masuk 4 titik pohon tumbang di jalan utama penghubung Cianjur-Bandung, Cianjur-Bogor dan jalan antar kecamatan di Kecamatan Karangtengah. Banjir melanda 3 titik di wilayah selatan dan 4 titik longsor di wilayah utara dan satu di Kecamatan Cidaun," kata Rudi.
Untuk penanganan pohon tumbang sudah tuntas dilakukan dalam beberapa jam, sedangkan longsor dan banjir di Kecamatan Cidaun, masih dilakukan termasuk menyiapkan posko pengungsian untuk 146 warga dari tiga kampung, Jogjogan, Babakan dan Bobojong, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun.
"Saat ini sebagian besar warga di tiga kampung menumpang di rumah warga yang tidak terendam banjir atau di fasilitas umum seperti mushola dan madrasah. Mereka diminta untuk tetap siaga dan waspada karena curah hujan masih tinggi," katanya.
Sedangkan longsor melanda Desa Cimaragang dan Karangwangi, Kecamatan Cidaun, menyebabkan akses utama penghubung antar desa lumpuh total karena tertutup material longsor sepanjang 800 meter dengan ketinggian material beragam dari 1 meter sampai 2 meter.
Sehingga BPBD Cianjur berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk menurunkan alat berat agar akses jalan penghubung utama Cimaragang-Cibuluh-Karangwangi dan Cidamar dapat dilalui kendaraan kembali secara normal.
"Kami masih menunggu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Cianjur untuk menyingkirkan material longsoran karena menggunakan alat manual membutuhkan waktu berhari-hari karena panjangnya longsoran yang terjadi di empat titik," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022