Adegan-adegan antara Enola dan Sherlock sangat menyenangkan untuk ditonton
Isu perjuangan dan kesetaraan
Masih disutradarai oleh Harry Bradbeer, film ini banyak membicarakan soal perjuangan dan kesetaraan para perempuan hingga hak pekerja di era 1800-an.
Dalam "Enola Holmes 2", para penonton akan diajak melihat bagaimana realita kehidupan masyarakat London yang masih kental budaya patriarkinya. Para wanita hanya dianggap sebelah mana dalam pekerjaan apa pun, meski memiliki kemampuan yang setara atau lebih maju dari kaum pria.
Para wanita yang berani mengeluarkan pendapat atau melawan peraturan yang dibuat oleh atasan, dalam hal ini laki-laki, akan mendapat hukuman.
Bradbeer menggambarkan perjuangan kaum perempuan untuk meraih kesetaraan melalui adegan-adegan perlawanan buruh di pabrik korek api, gerakan kaum akar rumput yang dipimpin oleh Eudoria (Helena Bonham Carter) atau ibu Enola serta keberanian Enola sendiri dalam mendobrak norma-norma yang ada.
Pesan yang disampaikan melalui "Enola Holmes 2" ini sedikit banyak mampu memberikan inspirasi bagi para penonton perempuan untuk berani berjuang dan mengejar apa yang diinginkan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Apa yang diperjuangkan oleh Enola, Eudoria atau para perempuan pekerja pabrik tahun 1888 pun masih relevan dengan realita masyarakat dunia saat ini.
Baca juga: Film "Enola Holmes 2" tayang 4 November 2022
Hubungan unik kakak dan adik
Jika membicarakan Enola tentu tidak lepas dari nama sang kakak, Sherlock Holmes yang sangat terkenal. Hubungan benci tapi cinta antara Sherlock dan Enola pun menjadi hiburan tersendiri bagi penonton.
Pada "Enola Holmes 1", sikap dan karakter Sherlock terhadap adiknya tidak terlalu ditonjolkan. Namun, pada seri kali ini ikatan darah antara keduanya makin terlihat jelas.
Enola secara terang-terangan menolak bantuan dari Sherlock, karena dia yakin dengan namanya sendiri bisa menjadi detektif perempuan yang hebat. Tapi di sisi lain, dia juga penasaran dengan apa yang sedang dikerjakan oleh kakaknya dan berharap bisa dilibatkan untuk memecahkan kasus.
Sementara Sherlock, cukup gengsi mengakui bahwa dirinya kesepian dan butuh seseorang untuk bertukar pendapat. Dia pun sesungguhnya menyadari bahwa Enola memiliki kemampuan menganalisis yang hebat, sama seperti dirinya.
Adegan-adegan antara Enola dan Sherlock sangat menyenangkan untuk ditonton, terlebih saat keduanya bersikap acuh tak acuh sekaligus saling peduli. Lucu tapi juga penuh kehangatan.
Baca juga: Serial "Sherlock Holmes" akan hadir di HBO Max
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022