Pentingnya melek digital untuk menghadapi tahun-tahun mendatang.Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat kunjungan kerja kerja ke Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darusyifa Al-Fitroh Yaspida Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengingatkan santri harus melek digital.
"Pentingnya melek digital untuk menghadapi tahun-tahun mendatang. Apalagi saat ini Indonesia masih butuh 500 ribu talenta digital hingga sembilan tahun mendatang," kata Airlangga dalam sambutannya, Sabtu.
Airlangga yang juga Ketua Majelis A’la PP Majelis Dakwah Islamiah menambahkan pihaknya optimistis para santri khususnya yang sedang menimba ilmu di ponpes ini sudah melek digital, akan tetapi kemampuannya tersebut harus terus diasah dan dimanfaatkan untuk membantu perekonomian bangsa melalui berbagai inovasi dan kreativitas.
Pemerintah pun berharap para santri bisa menjadi yang terdepan dalam memajukan perekonomian bangsa, katanya lagi.
Pada sisi lain, Airlangga memuji kesuksesan Ponpes Salafi Terpadu Darusyifa Al-Fitroh Yaspida Sukabumi sebagai pesantren maju yang modern, dan berhasil menciptakan lulusan-lulusan yang berjiwa entrepreneur, karena ponpes ini menyediakan kebutuhan santri untuk belajar tentang dunia wirausaha.
Tentunya, Ponpes Yaspida bisa menjadi contoh pesantren yang sukses memberikan pembelajaran entrepreneur bagi ponpes lain di Indonesia. Maka dari itu, ia yang mewakili pemerintah pusat mengaku bingung apa yang harus dibantu oleh pemerintah untuk ponpes tersebut karena sudah lengkap semuanya.
“Jika semua pesantren di Indonesia seperti Ponpes Yaspida, saya yakin Indonesia akan menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat," katanya lagi.
Baca juga: Menparekraf ajak UMKM di Kubu Raya untuk melek digital
Baca juga: Apindo sebut baru 30 persen dari total UMKM melek digital
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022