Padang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia melakukan kick off atau dimulainya program pendidikan partisipatif pengawasan Pemilu 2024 dengan mengambil tema "Perempuan Berdaya Pengawasan".

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lolly Suhenty di Padang, Sumatera Barat, Sabtu, mengatakan kick off ini menandai berjalannya pendidikan partisipatif pengawasan yang berlangsung pada 17 provinsi dan 100 kota/kabupaten di Indonesia.

Menurut dia, gerakan partisipatif pengawasan ini sudah ada sejak 2018 dan lembaganya terus melakukan evaluasi terhadap program pengawasan pemilu ini dapat melibatkan masyarakat secara keseluruhan.

"Dulu ada gerakan sejuta relawan dan kegiatan itu kurang bergerak, kemudian muncul sekolah kader pengawas partisipatif dan seluruh kader berasal dari sejumlah komunitas yang melakukan pengawasan," kata dia.

Lolly menyebutkan saat ini sudah ada 23.314 kader yang nantinya bergerak melakukan pengawasan pelaksanaan Pemilu 2024.

Sementara mengenai alasan pengawasan partisipatif fokus pada kalangan perempuan, Lolly mengatakan berdasarkan pengalaman sebelumnya pelibatan perempuan masih minim serta perspektif perempuan masih kurang didengarkan.

"Ini bukan soal gender, tapi bagaimana pengawasan ini ramah dan tidak memandang isu gender," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Sekretaris Jenderal Bawaslu La Bayoni mengatakan gagasan melibatkan masyarakat dalam pengawasan pemilu merupakan upaya Bawaslu mendorong masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya pemilu.

"Pendidikan partisipatif ini serentak dilakukan pada 17 titik dan 16 provinsi," katanya.

Ketua Bawaslu Sumatera Barat Alni menambahkan pihaknya benar-benar memperhatikan afirmatif perempuan minimal 30 persen dalam struktur organisasi, yakni dari lima anggota Bawaslu Sumbar terdapat dua orang perempuan.

Pada tingkat kabupaten dan kota, dari 62 anggota Bawaslu, tercatat sebanyak 12 orang perempuan. Sementara dari 600 lebih anggota panwaslu kecamatan yang baru dilantik, sebanyak 145 orang adalah perempuan.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022