Makassar (ANTARA) - Salah satu dari 12 orang kru kapal Shinsun 01 yang dinyatakan hilang usai kapal kargo berbendera Panama yang mengangkut 10 ribu ton semen itu tenggelam dihantam badai di perairan Pantai Khohsiung sebelah barat Taiwan, adalah warga Sulawesi Selatan.

"Salah satu korban hilang ini satu angkatan kita dari PIP (Poltek Ilmu Pelayaran) Makassar, angkatan 30. Dan rekan kita ini asalnya dari Kabupaten Bulukumba, Sulsel, namanya Andi Agung Mattola," ujar rekan seangkatan korban, Ikonium di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Baca juga: Jenazah PMI korban kapal tenggelam Malaysia tiba di Lumajang

Ia mengatakan, sampai saat ini belum menerima informasi terkini bagaimana situasi di sana. Kabar dari pihak Pelabuhan Laut di Jakarta, kata dia, 12 orang asal Indonesia tersebut sejauh ini belum ditemukan.

Informasi awal diperoleh, sebelum kapal Shingsun 01 itu karam tercatat di manifest ada 20 awak kapal, namun tiga orang ABK sempat di turunkan dari kapal lalu diangkut menggunakan helikopter karena mengalami kecelakaan saat cuaca buruk pada Minggu, 30 Oktober 2022.

Baca juga: Polres Lumajang kirim psikolog untuk korban kapal karam di Malaysia

Sisanya, 17 orang bertahan di kapal tersebut karena mesin kapal mengalami gangguan. Dan pada Senin, 31 Oktober 2022, kapal kargo ini dihantam badai hebat lalu akhirnya tenggelam di Perairan pantai setempat.

Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki sekoci di atas kapal untuk mencari pesisir pantai terdekat. Namun naas, hanya lima orang yang berhasil diselamatkan kapal kontainer yang saat itu melintas, 12 orang lainnya belum diketahui keberadaannya.

"Selang satu hari baru kita dapat informasinya. Yang tenggelam ini kapal membawa semen, kebetulan lagi pelayaran menuju Kasuin, Taiwan. Tapi terjadi problem mesin, dan juga cuaca buruk, istilah kita terombang-ambing (di tengah laut)," katanya.

Tangkapan layar video - Kondisi Kapal Shinsu 01 saat karam di Perairan Pantai Khohsiung sebelah barat Taiwan pada 31 Oktober 2022. ANTARADarwin Fatir.

"Sesuai yang kita dapat data, kru listnya ada 20 orang. Tapi sebelum kejadian, sudah terombang-ambing. Sempat ada rescue dari pihak keselamatan Taiwan. Sebelum kejadian itu, ada orang sakit di atas kapal tiga orang, lalu diangkut dengan helikopter. Esok hari terjadilah musibah itu," tuturnya menambahkan.

Dari rekaman video amatir yang berhasil ia dapatkan, seorang kru kapal pengangkut kontainer, Ever Green saat melintas di lokasi kejadian berusaha menyelamatkan sekoci korban kala itu kondisi sedang terjadi badai angin.

Baca juga: Delapan jenazah WNI korban kapal karam di Johor dipulangkan

Sebanyak lima orang berhasil dievakuasi ke atas kapal dalam keadaan selamat. Video tersebut juga menampilkan kondisi para korban kedinginan usai diselamatkan berada di dek kapal kontainer tersebut. Kapal karam diperkirakan sekitar pukul 15.00 waktu setempat terlihat dari waktu di video tersebut.

Lima korban selamat asal Indonesia masing-masing Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik dan Rinto Calvin Sembiring.

Baca juga: Tujuh jenazah WNI korban kapal karam adalah warga NTB
Baca juga: 11 jenazah PMI korban kapal tenggelam di Malaysia dibawa ke Batam

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022